in

Melestarikan Bumi dengan Edukasi

Oleh: Muhammad Revan

Aktor Harrison Ford yang terkenal lewat perannya dalam film Star Wars dan Indiana Jones, menjelajahi hutan Kalimantan dan Sumatera. Horrison Ford menjadi pemeran utama sekaligus narator untuk film dokumenter tentang konservasi alam dan perubahan iklim. Ia datang ke tempat rehabilitasi dan pelepasliaran orang utan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.

Ia juga mengunjungi hutan katingan untuk melihat proyek percontohan pertama di Indonesia dalam Program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD). Program ini berguna untuk pengurangan gas emisi karbon dengan menjaga hutan. Diharapkan program ini dapat menjadi solusi terbaik untuk memperoleh nilai ekonomis dari hutan tanpa mengubahnya menjadi perkebunan kelapa sawit.

Bintang Hollywood itu melakukan perjalanan ke Indonesia pada 2013 untuk membuat film dokumenter yang berjudul “Years of Living Dangerously”. Film ini membahas tentang isu pemanasan global dan kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia. Harrison Ford bersama timnya melakukan riset di beberapa wilayah seperti Palangkaraya, Kalimat Tengah dan Riau.

Selama kunjungannya ke Indonesia, Harrison Ford juga mengunjungi Taman Nasional Tesso Nilo di Riau, tempat ia melihat langsung kerusakan hutan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Ia sangat kecewa dengan kondisi tersebut dan mengkritik keras kebijakan pemerintah dalam mengelola, menangani, dan menyelamatkan lingkungan di Indonesia. Ia menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kontribusi besar terhadap lingkungan global.

Peringatan Hari Bumi

Hari Bumi Dunia atau Earth Day merupakan perayaan yang dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 22 April dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran manusia tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dan mengurangi dampak negatif manusia terhadap bumi. Hari Bumi Dunia juga menjadi momen untuk mengkampanyekan aksi nyata dalam upaya menjaga keberlangsungan hidup bumi dan segala isinya. Misalnya kegiatan industri yang menimbulkan kepulan asap tebal dan juga limbah-limbah yang mencemari lingkungan, baik itu tanah maupun air. Belum lagi penggunaan kendaraan pribadi yang semakin banyak di masyarakat menyebabkan risiko polusi udara yang semakin meningkat.

Baca Juga:  Plt Golkar Kubu Raya Iqbal "Nyebur" karena Halusinasi

Bukan hanya itu, berbagai pola konsumsi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti konsumsi makanan dan juga pengolahan sampah rumah tangga yang masih buruk juga menimbulkan jejak karbon yang setiap harinya semakin meningkat. Hal tersebut yang dapat menyebabkan krisis iklim dan pemanasan global yang semakin memburuk sehingga dikhawatirkan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya semakin terancam.

Hari Bumi pertama kali dirayakan tanggal 22 April 1970. Pada saat itu, Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson mengusulkan sebuah inisiatif nasional untuk meningkatkan kesadaran publik dan dukungan terhadap isu lingkungan dengan menamainya sebagai ‘Hari Bumi’. Tujuan dari inisiatif tersebut adalah untuk mendorong tindakan nyata dalam menjaga kelestarian planet kita. Perayaan Hari Bumi Sedunia kemudian menjadi tradisi tahunan yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal yang sama setiap tahunnya.

Earthday.org sebuah situs web resmi yang menjadi rekrutmen terbesar di dunia untuk gerakan lingkungan, telah sukses merekrut lebih dari 75.000 rekan di lebih dari 192 negara untuk mendorong tindakan positif dalam mempertahankan lingkungan bumi kita. Di seluruh dunia, kegiatan yang dilakukan pada Hari Bumi antara lain adalah berpartisipasi dalam diskusi tentang berbagai topik seperti perubahan iklim dan literasi lingkungan, serta melakukan penanaman pohon oleh sekolah-sekolah dan perguruan tinggi

Baca Juga:  Film: Antara Hiburan dan Edukasi

Pendidikan dan kelestarian bumi

Kelestarian lingkungan dapat dimulai dari sekolah. Sekolah dapat menjadi tempat yang ideal untuk mulai pembelajaran dan pengenalan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup. Di sekolah, peserta didik bisa belajar tentang bagaimana cara untuk menjaga lingkungan seperti merawat tanaman, mendaur ulang sampah, menghemat energi, dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan.

Sekolah juga dapat memfasilitasi program untuk menjaga lingkungan, seperti program penghijauan, program mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, membawa tempat makan dan botol minum sendiri serta program mendaur ulang untuk mengurangi sampah. Sehingga dalam hal ini peserta didik dapat berpartisipasi aktif dan terlibat dalam upaya menjaga lingkungan di sekitarnya.

Selain itu, sekolah juga dapat membuat kebijakan yang ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan energi listrik, memperkenalkan penggunaan transportasi yang ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan kertas. Dalam hal ini, sekolah bisa menjadi contoh bagi peserta didik dan masyarakat sekitar tentang bagaimana cara menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan. Dengan demikian, sekolah dapat memainkan peran penting dalam menjaga lingkungan dan mendorong kelestarian bumi. Melalui pendidikan dan tindakan yang dilakukan di sekolah, peserta didik dapat menjadi agen perubahan dan membawa perubahan positif untuk lingkungan hidup dan bumi secara keseluruhan.

Baca Juga:  Upaya Menginternasionalkan Bahasa Indonesia

Pendidikan dan kelestarian bumi adalah dua hal yang sangat berkaitan erat. Pendidikan dapat berperan penting dalam mengajarkan nilai-nilai dan sikap yang dapat mendorong kelestarian bumi. Sementara itu, kelestarian bumi dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia dan kesejahteraannya. Salah satu hal yang dapat diajarkan dalam pendidikan adalah nilai-nilai tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menjaga kelestarian bumi. Pendidikan dapat membantu memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga bumi dan lingkungan hidup.

Pendidikan dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya menjaga bumi dan lingkungan, serta mampu mengambil tindakan untuk melakukannya. Sementara itu, kelestarian bumi juga memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang asri dan sehat dapat memberikan sumber daya alam yang berkelanjutan, termasuk air bersih, udara bersih, dan tanah yang subur. Kondisi lingkungan yang sehat juga dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim dan mengurangi risiko bencana alam.

Dalam hal ini, pendidikan dan kelestarian bumi saling mendukung satu sama lain. Pendidikan dapat membantu menciptakan masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga bumi dan lingkungan, sedangkan kelestarian bumi dapat memberikan manfaat besar bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memperhatikan dan mendukung pendidikan dan kelestarian bumi.

Selamat Hari Bumi!

*Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Tanjungpura

Written by teraju

Dunia Serba Robot, Pendidikan Semakin Berbobot?

Oknum BRIN Mesti Ditindak Tegas