{"id":11493,"date":"2019-11-04T05:12:19","date_gmt":"2019-11-03T22:12:19","guid":{"rendered":"https:\/\/teraju.id\/?p=11493"},"modified":"2019-11-04T05:12:31","modified_gmt":"2019-11-03T22:12:31","slug":"genpi-tanam-padi-milenial","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/berita\/genpi-tanam-padi-milenial-11493\/","title":{"rendered":"Genpi, Tanam Padi Milenial"},"content":{"rendered":"\n
OLeh: Ambaryani<\/p>\n\n\n\n
Saat saya dikirimi gambar poster kegiatan\nTanam Padi Milenial yang diinisiasi oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan,\noleh teman kuliah Dita Melina saya berp ikir\nsejenak. Tanam padi milenial? <\/p>\n\n\n\n
Dalam benak saya terlintas, seperti apa\nbentuk tanam padinya? Atau anak-anak muda yang diajak tanam padi? Pertanyaan\nlain muncul bertubi-tubi. Saya penasaran. Apa yang akan dibuat pak bupati untuk\nmewujudkan salah satu program inovasinya yaitu beras lokal. Program inovasi\nyang sudah mendapat apresiasi oleh Kementerian Pertanian, seperti pemberitaan\ndi beberapa media.<\/p>\n\n\n\n
Rasa penasaran itu mendorong saya untuk\nhadir saat eksekusi kegiatan. Masyarakat Kakap khususnya, Kubu Raya umumnya\ntumpah di Parit Keladi Minggu 3 November 2019. Tua, muda, anak-anak, remaja,\ndewasa, masyarakat hingga pejabat tinggi Kubu Raya dan Kalbar menyatu dalam\nkegiatan ini. Bahkan saya sempat tidak ngeh saat beberapa pejabat melintas di depan\nmata dengan baju kaos, dan kaki sudah berlumpur setelah turun langsung menanam\npadi. Ah, saya seperti salah fokus tadi. <\/p>\n\n\n\n
Beberapa meter dari pusat penanaman padi,\nada anak-anak sedang mengikuti lomba mengambar, mewarnai capil atau tanggui.\nTopi pak tani made in bambu. <\/p>\n\n\n\n
Ada juga stand pembagian kopi gratis di\npinggiran kiri jalan masuk, tepi sawah. Kopi itu juga yang dibawa ke area sawah\nyang sudah dibuat tempat duduk dan meja terbuat dari batang kelapa. ‘kopi\nsawah’ begitu judul kornernya. Beberapa anak muda yang tergabung dalam gerakan\ntanam padi (Genpi) ini masih memenuhi panggung. Mereka nampak bangga jadi\nbagian kegiatan ini. <\/p>\n\n\n\n
Saya merasa kegiatan ini jadi kejutan\nlistrik bagi anak-anak muda yang sudah hampir terlena dengan dunia gadget dan\ntidak mengenal padang rumput, ladang, apatah lagi sawah berlumpur. Mereka sudah\nterlanjur nyaman menikmati nasi putih terhidang di meja.<\/p>\n\n\n\n
Ingatan saya berbalik pada Kecamatan Kubu.\nSepanjang menuju Kubu, sering saya lihat masyarakat royong tanam padi keliling.\nBahkan beberapa teman kantor mengaku, pagi sekali sebelum kerja sudah turun ke\nladang atau sawah membantu menebas lahan atau nugal untuk tanam padi. <\/p>\n\n\n\n
Di Desa Persiapan Bemban Timur Gapoktan bersama\npetani juga menginisiasi program Gatam. Di Desa Teluk Nangka, Olak-Olak, Sungai\nTerus mereka juga masih aktif bertanam padi setahun 2 kali. Pengakuan aparat\ndesa Olak-Olak petani kebingungan untuk memasarkan hasil panen mereka. <\/p>\n\n\n\n
Petani yang sudah bergerak mandiri kemudian\nmendapat dukungan penuh dari pemerintah Kubu Raya ditambah melibatkan anak muda\nuntuk menjaga tradisi tanam padi, pasti ke depannya masyarakat Kubu Raya tak\nperlu lagi menerima Bantuan Pangan Non Tunai yang masih harus mendatangkan\nberas impor dari Vietnam. Tentu nanti Bupati akan punya kebijakan sendiri untuk\npenerapan bantuan yang harus disalurkan. Saya yakin akan hal itu. Seoptimis\nBupati Kubu Raya yang berharap ke depannya petani tak hanya tanam padi 2 kali,\nbahkan hingga 3 kali. Dan ini akan berdampak pada kemandirian pangan Kubu Raya yang\nbisa mensuport wilayah Kota Pontianak. (*)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
OLeh: Ambaryani Saat saya dikirimi gambar poster kegiatan Tanam Padi Milenial yang diinisiasi oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, oleh teman kuliah Dita Melina saya berp ikir sejenak. Tanam padi milenial? Dalam benak saya terlintas, seperti apa bentuk tanam padinya? Atau anak-anak muda yang diajak tanam padi? Pertanyaan lain muncul bertubi-tubi. Saya penasaran. Apa yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":13,"featured_media":11486,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,14],"tags":[4535,4536],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11493"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/13"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=11493"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/11493\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/11486"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=11493"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=11493"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=11493"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=11493"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}