{"id":12421,"date":"2020-01-19T11:27:08","date_gmt":"2020-01-19T04:27:08","guid":{"rendered":"https:\/\/teraju.id\/?p=12421"},"modified":"2020-01-19T11:27:20","modified_gmt":"2020-01-19T04:27:20","slug":"tuhan-yesus-kecil-nakal","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/opini\/tuhan-yesus-kecil-nakal-12421\/","title":{"rendered":"Tuhan Yesus Kecil Nakal?"},"content":{"rendered":"\n
Tuhan Yesus kecil nakal?<\/p>\n\n\n\n
Oleh: Leo sutrisno<\/p>\n\n\n\n
Hari ini, Minggu 19 januari 2020, menurut Kalender Liturgi kita diajak memasuki Pekan Biasa II. Dalam masa Pekan Biasa kita diajak merenungkan ajaran dan karya-karya penyelamatan Yesus selama tiga tahun terakhir masa hidup-Nya, dalam usia 30-33 tahun.<\/p>\n\n\n\n
Bacaan I, Yes 49:3.5-6, Nabi Yesaya nyenyebutkan Firman Tuhan kepadanya; \u201cAku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa\u201d.Dengan harapan agar, \u201ckeselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi\u201d. Agar, keselamatan yang berasal dari Allah sampai ke ujung Bumi, ke hati kita masing-masing.<\/p>\n\n\n\n
Dalam Bacaan II, 1Kor 1:1-3, Rasul Paulus menulis, \u201cKasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu\u201d.
\nBacaan Injil, Yoh 1:29-34, menyajikan kesaksian Yohanes Pembaptis tentang diri Yesus. “Dia inilah Anak Allah” Yesus anak Allah. <\/p>\n\n\n\n
Ketiga bacaan itu menegaskan bahwa kedamaian dan keselamatan yang kita nanti-nantikan dari Allah itu telah datang. Yohanes Pembaptis menujukkan bahwa Yesus, Anak Allah, itu pembawa keselamatan. Yesus pembawa kedaiaman.<\/p>\n\n\n\n
Yesus, Anak Allah, datang sebagai manusia, putra keluarga tukang kayu di desa Naza ret. Mengawali karya-Nya ketika menginjak usia 30 tahun. Karya menyelamatkan manusia. Namun, ada pertanyaan \u2018usil\u2019. \u201cApakah Yesus kecil nakal?\u2019<\/p>\n\n\n\n
Pertanyaan ini, tentu, tidak dapat dijawab lewat bacaan-bacaan Injil kanonik (Markus, Matiteus, Lukas dan Yohanes). Jawaban pertanyaan ini ada pada Injil masa kecil menurut Tomas, misalnya. (Deshi Ramadhani, SJ, 2007. Menguak injil-injil rahasia, Yogyakarta: Kanisius).<\/p>\n\n\n\n
Menurut Craig A. Evans, 2005, dalam bukunya, \u201cFabricating (merekayasa) Yesus\u201d, injil masa kecil menurut Tomas ditulis pada akhir abad ke-2. Injil ini termasuk injil rahasia karena isinya ditujukan kepada kaum elite rohani, bukan untuk orang umum. Dalam pengantarnya dituliskan, \u201cIni adalah kata-kata rahasia yang diucapkan Yesus yang hidup\u201d<\/p>\n\n\n\n
Beberapa kisah dalam injil masa kecil menurut Tomas menunjukkan Yesus kecil yang tidak berbeda dari anak-anak kecil yang lain.
Misalnya: <\/p>\n\n\n\n
Dikisahkan juga Yesus membuat mukjizat-mukjijat lain, seperti; membuat hidup patung-patung burung yang dibuat dari tanah liat, menanam satu rumpun batang padi tetapi padi yang dipanen tak pernah habis, membuat anak-anak menjadi sapi sesuai dengan ucapan seloroh para ibunya, membawa air dengan jubah-Nya dsb. <\/p>\n\n\n\n
Kisah-kisah Yesus kecil juga muncul pada injil masa kecil berbahasa Arab, iinjil Pseudo-Mateus, injil masa kecil bahasa Latin, serta Injil masa kecil bahsaa Armenia. Kisah-kisah itu menunjukkan Yesus kecil yang mempunyai kekuasaan, tetapi sering ditampakkan sebagai ungkapan suasana hati seorang anak-anak. <\/p>\n\n\n\n
Sungguh menarik untuk direnungkan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang berinkarnasi menjadi menusia. Yesus, Tuhan kita, hidup sebagai manusia termasuk masa kecil-Nya yang perasan-Nya tidak jauh berbeda dari anak sebaya. <\/p>\n\n\n\n
Bagaimana kita? Apakah masa kecil kita juga seperti Yesus kecil yang \u2018nakal\u2019?<\/p>\n\n\n\n
Salam hormat dari Pakem Tegal, Yogya.
\n.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Tuhan Yesus kecil nakal? Oleh: Leo sutrisno Hari ini, Minggu 19 januari 2020, menurut Kalender Liturgi kita diajak memasuki Pekan Biasa II. Dalam masa Pekan Biasa kita diajak merenungkan ajaran dan karya-karya penyelamatan Yesus selama tiga tahun terakhir masa hidup-Nya, dalam usia 30-33 tahun. Bacaan I, Yes 49:3.5-6, Nabi Yesaya nyenyebutkan Firman Tuhan kepadanya; \u201cAku […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":12362,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[14],"tags":[4977],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12421"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12421"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12421\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12362"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12421"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12421"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12421"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=12421"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}