{"id":12878,"date":"2020-04-06T19:55:24","date_gmt":"2020-04-06T12:55:24","guid":{"rendered":"https:\/\/teraju.id\/?p=12878"},"modified":"2020-04-06T19:55:32","modified_gmt":"2020-04-06T12:55:32","slug":"tawadhu-itulah-kualitas-spiritual-diri","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/opini\/tawadhu-itulah-kualitas-spiritual-diri-12878\/","title":{"rendered":"Tawadhu’ Itulah Kualitas Spiritual Diri"},"content":{"rendered":"\n

Oleh: Wajidi Sayadi<\/p>\n\n\n\n

Biasanya Kajian Hadis Ahad malam antara magrib-Isya di Masjid Raya Mujahidin Pontianak bertatap langsung dengan para jamaah. Di tengah kondisi wabah virus corona belum mereda, kali ini Kajian Hadis secara On Air Disiarkan secara langsung dari rumah kediaman oleh Radio Dakwah Mujahidin Pontianak via Hp. <\/p>\n\n\n\n

Pembahasan secara lisan lebih panjang, dan bahasanya agak berbeda ketika dituangkan dalam bentuk tulisan. <\/p>\n\n\n\n

Tema kajian malam ini adalah tentang tawadhu\u2019, sebagai kelanjutan dari pembahasan sebelumnya.<\/p>\n\n\n\n

Tawadhu\u2019 artinya rendah hati. Pembahasan tentang tawadhu\u2019 adalah bagian dari kajian tasawuf, sebab tawadhu\u2019 merupakan sifat dan karakter kualitas spiritual seseorang.
\nMakin tinggi tawadhu\u2019-nya, itu tandanya kualitas spritualnya makin bagus. Sebaliknya, lawan dari tawadhu\u2019 adalah takabbur atau sombong dan angkuh.
\nSemakin sombong dan angkuh seseorang, semakin memperlihatkan kerapuhan dan kehinaan dirinya. <\/p>\n\n\n\n

Saat ini di tengah situasi wabah virus corona adalah ujian berat bagi umat manusia, khususnya umat Islam perlu mengedepankan sikap tawadhu\u2019.
\nBoleh jadi selama ini sikap takabbur yang banyak dipertontonkan umat manusia karena merasa sudah sangat hebat dengan ilmu, kekayaan, kekuasaan, kedudukan, jabatan, dan segala kesombongannya, maka Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya melalui virus corona yang sudah menyebar ke lebih 200 negara dengan segala macam korbannya, termasuk Indonesia. <\/p>\n\n\n\n

Termasuk di antaranya misalnya perlu bersikap tawadhu\u2019 menyikapi Fatwa MUI berkaitan masalah pelaksanaan ibadah di tengah kondisi wabah virus corona dan Himbauan Pemerintah, agar terhindar dari rasa takabbur. <\/p>\n\n\n\n

Mengolok-olok, mencaci maki, menganggap remeh bahkan ada yang ingin menantang Fatwa MUI dan Kebijakan Pemerintah dengan segala macam dalil, boleh jadi kita tidak sadar bahwa sesungguhnya kita sudah memperlihatkan kesombongan, dan jauh dari sikap tawadhu\u2019. <\/p>\n\n\n\n

Tawadhu\u2019 adalah menghormati orang yang lebih tinggi dari dirinya karena keutamaannya.
\n\u0627\u0644\u062a\u0648\u0627\u0636\u0639 \u0647\u0648 \u062a\u0639\u0638\u064a\u0645 \u0645\u0646 \u0641\u0648\u0642\u0647 \u0644\u0641\u0636\u0644\u0647<\/p>\n\n\n\n

Kata imam al-Qusyairiy dalam ar-Risalah, tawadhu\u2019 adalah pasrah kepada kebenaran dan tidak berpaling dari ketentuan hukum.
\nSyekh Fudhail pernah ditanya, tentang apa itu tawadhu\u2019? Beliau menjawab, tawadhu\u2019 adalah tunduk dan patuh terhadap kebenaran dan menerima kebenaran itu dari siapa pun yang mengatakannya. <\/p>\n\n\n\n

Asy-Syibli bertanya kepada seorang laki-laki: \u201cSiapa engkau?\u201d Orang itu menjawab: \u201cSaya adalah sebuah titik di bawah \u201cba\u201d. Lalu Asy-Syibli berkata: \u201cKalau begitu, engkau adalah saksiku engkau menganggap rendah kedudukan dirimu sendiri.\u201d<\/p>\n\n\n\n

Allah SWT. berfirman:
\n\u0648\u064e\u0627\u062e\u0652\u0641\u0650\u0636\u0652 \u062c\u064e\u0646\u064e\u0627\u062d\u064e\u0643\u064e \u0644\u0650\u0645\u064e\u0646\u0650 \u0627\u062a\u0651\u064e\u0628\u064e\u0639\u064e\u0643\u064e \u0645\u0650\u0646\u064e \u0627\u0644\u0652\u0645\u064f\u0624\u0652\u0645\u0650\u0646\u0650\u064a\u0646\u064e
\nDan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. (QS. asy-Syu\u2019ara\u2019, 26: 215). <\/p>\n\n\n\n

Kata \u062c\u064e\u0646\u064e\u0627\u062d\u064c dalam ayat ini pada dasarnya berarti sayap. Mengapa diartikan diri atau hati. Rendahkanlah sayapmu, dalam penegrtian rendahkanlah hatimu. <\/p>\n\n\n\n

Mengapa Al-Qur\u2019an mengungkapkan bahasa kiasan Ini dengan istilah sayap burung?<\/p>\n\n\n\n

Pertama, karena biasanya burung itu terbang tinggi dengan mengandalkan sayapnya. Manusia yang merasa dirinya tinggi, seperti tingginya burung yang sedang terbang, itulah kesombongan. Maka diperintahkan merendahkan sayapnya, dalam pengertian merendahkan hati untuk tidak sombong.<\/p>\n\n\n\n

Kedua, burung biasanya merendahkan sayapnya pada saat hendak mendekat dan bercumbu dengan betinanya atau ketika ingin merangkul dan melindungi anak-anaknya.
\nMaksudnya, bersikap lemah lembut, rendah hati, harmonis, melindungi, tabah dan sabar bersama orang-orang beriman, terutama ketika sedang susah dan krtitis.
\nArtinya ciri tawadhu\u2019 adalah bersikap lemah lembut dan harmonis. <\/p>\n\n\n\n

Dalam ayat lainnya, Allah berfirman:
\n\u0641\u064e\u0644\u064e\u0627 \u062a\u064f\u0632\u064e\u0643\u0651\u064f\u0648\u0627 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0641\u064f\u0633\u064e\u0643\u064f\u0645\u0652 \u0647\u064f\u0648\u064e \u0623\u064e\u0639\u0652\u0644\u064e\u0645\u064f \u0628\u0650\u0645\u064e\u0646\u0650 \u0627\u062a\u0651\u064e\u0642\u064e\u0649
\nMaka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa. (QS. an-Najm, 53: 32). <\/p>\n\n\n\n

Maksudnya jangan memuji-muji diri apalagi sampai membangga-banggakan diri. Jangan merasa diri lebih saleh, lebih rajin beribadah, lebih banyak amal ibadah, lebih \u2018alim, dan lain-lain. Dengan menghindari sifat dan sikap seperti ini, maka diharapkan akan melahirkan sifat dan sikap tawadhu\u2019. <\/p>\n\n\n\n

Rasulullah SAW. menjelaskan:
\n\u0625\u0650\u0646\u0651\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647\u064e \u0623\u064e\u0648\u0652\u062d\u064e\u0649 \u0625\u0650\u0644\u064e\u064a\u0651\u064e \u0623\u064e\u0646\u0652 \u062a\u064e\u0648\u064e\u0627\u0636\u064e\u0639\u064f\u0648\u0627 \u062d\u064e\u062a\u0651\u064e\u0649 \u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0641\u0652\u062e\u064e\u0631\u064e \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u064c \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u064d \u0648\u064e\u0644\u064e\u0627 \u064a\u064e\u0628\u0652\u063a\u0650\u064a \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u064c \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649 \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u064d
\nSesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu\u2019 (merendahkan hati), hingga tidak ada seorang yang membanggakan diri di hadapan orang lain, dan tidak ada orang yang menganiaya terhadap orang lainnya. (HR. Muslim dari \u2018Iyadh bin Himar). <\/p>\n\n\n\n

Hadis ini jelas bahwa tawadhu\u2019 adalah etika Islam atau kualitas spiritual yang sangat tinggi, merupakan pesan wahyu Allah kepada Nabi SAW. bahkan dengan tegas, bahwa sifat tawadhu\u2019 ini bisa mengikis dan menghilangkan kesombongan dan kezhaliman. <\/p>\n\n\n\n

Banyak hal yang menyebabkan orang sombong, antara lain karena kekayaannya, jabatan atau kedudukannya, ilmunya, keturunannya, dan lain-lain. Kesombongan inilah yang kemudian memudahkan berbuat aniaya, berbuat semaunya, berbuat sewenang-wenang. Maka dengan sifat tawadhu\u2019 inilah yang bisa mengatasinya. <\/p>\n\n\n\n

Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW. semakin mempertegas bahwa Allah akan mengangkat derajatnya orang yang tawadhu\u2019.
\n\u0648\u064e\u0645\u064e\u0627 \u062a\u064e\u0648\u064e\u0627\u0636\u064e\u0639\u064e \u0623\u064e\u062d\u064e\u062f\u064c \u0644\u0650\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u0625\u0650\u0644\u0651\u064e\u0627 \u0631\u064e\u0641\u064e\u0639\u064e\u0647\u064f \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u064f
\nTidaklah seseorang tawadhu\u2019 karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah). <\/p>\n\n\n\n

Tawadhu\u2019 karena Allah, pengertiannya 1) tawadhu\u2019 terhadap agama Allah, yakni tidak sombong dalam menjalankan ajaran agama. 2) tawadhu\u2019 terhadap sesama karena Allah, bukan karena ada kepentingan lainnya.
\nBetapa banyak orang menjadi mulia dan terhormat bahkan disegani karena sikap tawadhu\u2019-nya.
\nInilah contoh bahwa Allah mengangkat derajat kemuliaan orang yang Tawadhu\u2019. <\/p>\n\n\n\n

Semoga Allah senantiasa menuntun dan mengarahkan kehidupan kita agar bisa selalu bersikap tawadhu\u2019, rendah hati, jauh sifat dan sikap sombong alais takabbur. <\/p>\n\n\n\n

Semoga Bermanfaat. <\/p>\n\n\n\n

Pontianak, 6 April 2020\/12 Sya\u2019ban 1441 H.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Oleh: Wajidi Sayadi Biasanya Kajian Hadis Ahad malam antara magrib-Isya di Masjid Raya Mujahidin Pontianak bertatap langsung dengan para jamaah. Di tengah kondisi wabah virus corona belum mereda, kali ini Kajian Hadis secara On Air Disiarkan secara langsung dari rumah kediaman oleh Radio Dakwah Mujahidin Pontianak via Hp. Pembahasan secara lisan lebih panjang, dan bahasanya […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":8507,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[14],"tags":[5161],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12878"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12878"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12878\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8507"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12878"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12878"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12878"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=12878"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}