Program\nbelajar melalui televisi yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan\nKebudayaaan, Nadiem\nMakarim bersama TVRI menuai Pro dan Kontra di masyarakat terutama kalangan pengajar.<\/p>\n\n\n\n

\u201cProgram siaran edukasi melalui televisi ini sangat membantu para siswa belajar di rumah masing-masing. Terlebih program\u00a0 ini disesuaikan dengan Prota\/Promes yang ditentukan Dinas Pendidikan. Selain itu terobosan pemerintah yang satu ini pastinya bisa menggugah selera belajar yang lebih variatif, \u201c ujar\u00a0 Ria Sagala, guru SD Negeri 34 kota Pontianak, Selasa (14\/04).<\/p>\n\n\n\n

Namun,\nRia juga\nmengatakan sebenarnya kegiatan belajar mengajar lebih efektif apabila dilakukan\nsecara tatap muka. Walaupun begitu, setidaknya program siaran edukasi ini dapat\nmembantu siswa mandiri belajar dengan tetap #dirumahaja.<\/p>\n\n\n\n

Adanya program edukasi tersebut dinilai sangat membantu, namun\u00a0 tanggapa berbeda datang dari Tiya Fatiyati, guru Biologi Madrasah Aliyah Swasta Al-Jihad Pontianak. \u201c Program televisi pendidikan tersebut pada dasarnya bagus. Karena untuk pemerataan pendidikan di pelosok daerah yang tidak terjangkau oleh internet media digital. Tetapi pada kenyataannya\u00a0 siaran televisi tersebut malah tidak terjangkau atau tidak tersampaikan di daerah perkotaan karena sudah banyaknya channel<\/em> lain. Selain itu Pembelajaran tidak efektif, karena biasanya kalau kita belajar di sekolah dalam beberapa jam sekarang cuma 1 jam atau bahkan 30 menit saja\u201c. Sumber foto: google images.(Ndr)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Program belajar melalui televisi yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan, Nadiem Makarim bersama TVRI menuai Pro dan Kontra di masyarakat terutama kalangan pengajar. \u201cProgram siaran edukasi melalui televisi ini sangat membantu para siswa belajar di rumah masing-masing. Terlebih program\u00a0 ini disesuaikan dengan Prota\/Promes yang ditentukan Dinas Pendidikan. Selain itu terobosan pemerintah yang satu ini […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":12996,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1972],"tags":[5206],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12995"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12995"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12995\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12996"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12995"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12995"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12995"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=12995"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}