{"id":16295,"date":"2020-10-31T16:24:41","date_gmt":"2020-10-31T09:24:41","guid":{"rendered":"http:\/\/teraju.id\/?p=16295"},"modified":"2021-03-04T21:46:59","modified_gmt":"2021-03-04T14:46:59","slug":"seperempat-abad-arwana","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/community\/seperempat-abad-arwana-16295\/","title":{"rendered":"Seperempat Abad Arwana"},"content":{"rendered":"\n

Oleh: Khairul Fuad<\/p>\n\n\n\n

Rumah Adat Melayu bilangan Jalan Sutan Syahrir Pontianak, sekaligus sudut ruangnya adalah kantor Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), terasa berbeda malam itu 29\/10\/2020, tidak seperti biasanya. Seringnya Rumah Adat Melayu digunakan untuk perhelatan resepsi pernikahan oleh masyarakat Pontianak dengan ruangan yang representatif. Kadang juga digunakan untuk seminar atau gelar wicara, dan perhelatan yang menyedot animo banyak orang.<\/p>\n\n\n\n

Akan tetapi, malam itu sangat berbeda sebab perhelatan yang diselenggarakan sarat dengan rasa emosional secara psikologis. Bahkan, secara historis pun terpantik dalam perhelatan itu yang digawangi penuh oleh teraju<\/a>, media daring (online) besutan Nur Iskandar yang pernah mengomandoi Surat Kabar Harian Borneo Tribune (HBT). Perhelatan itu juga dalam rangka mendorong Sultan Hamid II menjadi pahlawan nasional yang selama ini diperjuangkan oleh Yayasan Sultan Hamid II di bawah kendali Anshari Dimyati yang baru saja menakhodai Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Pontianak sebagai Dekan.<\/p>\n\n\n\n

\"\"
Pemeriksaan kesehatan. Protokol Covid-19 berlaku ekstra ketat. Foto Nuris<\/figcaption><\/figure><\/div>\n\n\n\n

Perhelatan penuh makna itu adalah konser musik Arwana<\/a> bertajuk ARWANA, FESTIVAL NADI KHATULISTIWA KONSER ANNIVERSARY 25th. <\/p>\n\n\n\n

Debut musik 25 tahun, seperempat abad Arwana penanda perayaan itu dihelat di Rumah Adat Melayu, tepatnya di ruang balairung. Debut yang tidak mudah untuk tetap menjaga asa sebuah grup tetap eksis di percaturan musik Indonesia yang semakin kompetitif. Nyatanya, Arwana tetap eksis digawangi skuad penuh enam personel, Yudie Chaniago, Hendri Lamiri, Yan Machmud, Wansyah Fadli, Tambi, dan Tony.<\/p>\n\n\n\n

Dua personel terakhir menggantikan posisi Delsy Ramadhan dan Nono Sutomo, yang telah bergabung resmi dengan Arwana selama satu dekade lebih. Pergantian personel menunjukkan dinamika bermusik Arwana untuk tetap menjaga asa agar tidak bubar jalan. Semangat menjaga asa bisa jadi dipengaruhi oleh salah satu lagu Arwana sendiri yang memang berjudul Asa, \u201cBiarlah kini kumencoba, hadirkan dirimu di sisiku\u201d. Tetap terus menghadirkan komitmen asasi Arwana demi sebuah grup musik sekaligus menjadi narasi dari narasi besar peradaban Kalbar.<\/p>\n\n\n\n

The show must go on<\/em>, tentu didahului oleh penerapan protokol kesehatan pihak panitia kepada para penonton. Sebelum masuk balairung Rumah Adat Melayu, para penonton dicek suhu tubuh dengan pengukur suhu thermo gun dan dibekali masker serta disemprot tangannya dengan cairan disinfektan. Maklum masih berbarengan dengan masa pandemik yang harus menerapkan kenormalan baru (new normal). Disediakan kursi yang ditata berjarak untuk para penonton sesuai dengan era kenormalan baru.<\/p>\n\n\n\n

\n