{"id":1907,"date":"2016-10-01T10:43:22","date_gmt":"2016-10-01T03:43:22","guid":{"rendered":"http:\/\/teraju.id\/?p=1907"},"modified":"2016-10-01T10:48:37","modified_gmt":"2016-10-01T03:48:37","slug":"pmb-ala-jepang-dan-swedia-mereka-jor-joran-berkarya-di-club-tapi-juga-menghibur","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/berita\/pmb-ala-jepang-dan-swedia-mereka-jor-joran-berkarya-di-club-tapi-juga-menghibur-1907\/","title":{"rendered":"PMB Ala Jepang dan Swedia, Mereka Jor-joran Berkarya di Club, tapi Juga Menghibur"},"content":{"rendered":"

Masalah di depan mata itu adalah demo FT Untan yang telah berlangsung sepekan dan tidak ada kegiatan belajar-mengajar kecuali parsial. Dengan sudut pandang management yang positif, bisakah aksi demo ini menjadi peluang? Khususnya untuk meramu sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang lebih baik? Hal ini merupakan pertanyaan besar. Namun pertanyaan itu bisa dijawab dengan pengalaman belajar di kampus bonafide kelas dunia.<\/p>\n

“Di Tokyo Institute of Technology salah satu universitas terbaik di dunia maupun Kyushu Institute of Technology mereka juga ada PMB, hanya bentuknya penguatan di minat bakat dalam bentuk club-club. Jadi kalau pas penerimaan mahasiswa baru alias maba, mereka jor joran untuk ekspos hasil karya dari club mereka,” ungkap dosen robotik Fakultas Teknik Untan, Dr Fery Hadari.<\/p>\n

PMB di negara-negara maju juga tak melulu serius dengan karya ilmiah. Juga ada yang santai. Bahkan lucu. “Tahun 2014 saya ke Lund Univ di Swedia, di sana mahasiswa baru juga ada yang dipakaikan aksesoris lucu-lucu, lalu menarik perhatian dan menghibur civitas akademika,” ungkap Fery yang dekat dengan mahasiswa bahkan rambutnya pun gondrong klemis, tapi tetap rapi karena disimpul.<\/p>\n

Kata Fery yang berprestasi membina mahasiswa sampai presentasi ke Australia dua pekan silam, “Maba Swedia diajak muter-muter sepanjang jalan di luar kampus. Jadilah pemandangannya menghibur,” imbuhnya memberikan referensi atas kebuntuan proses belajar mengajar akibat demo mahasiswa FT Untan. Semoga menjadi referensi atas nalar yang benar.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Teraju.Id, Untan – Di mata orang-orang management, setiap masalah yang ada di depan kita dapat dilihat dengan dua sudut pandang. Pertama hambatan, dan kedua adalah peluang. Bedanya, bahwa sudut pandang pertama melihat dengan cara “minus”, sedangkan kedua, dengan sisi “plus”. Kalau minus energinya negatif\/lemah, sedangkan plus, energinya tinggi dan luas. Sudut pandang kedua ini yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":4,"featured_media":1911,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[46,214,782],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1907"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/4"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1907"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1907\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1911"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1907"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1907"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1907"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=1907"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}