{"id":3731,"date":"2017-04-18T13:21:36","date_gmt":"2017-04-18T06:21:36","guid":{"rendered":"http:\/\/teraju.id\/?p=3731"},"modified":"2020-07-06T09:10:57","modified_gmt":"2020-07-06T02:10:57","slug":"kpi-kreatif-jual-kerupuk-enteng-jodoh-dan-rujuk-kembali","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/ekonomi\/kpi-kreatif-jual-kerupuk-enteng-jodoh-dan-rujuk-kembali-3731\/","title":{"rendered":"KPI Kreatif Jual Kerupuk Enteng Jodoh dan Rujuk Kembali"},"content":{"rendered":"
teraju.id<\/strong>, KPI IAIN Pontianak – Komunikasi Penyiaran Islam juga bisa berwirausaha. Hal ini dibuktikan dengan adanya wirausaha kecil yang mulai dirintis oleh DSHUNE. Selain itu Ulfa Kurnia salah satu anggota yang menggagas wirausaha ini juga menambahkan, \u201dSaat mewawancarai bang Alimin, beliau juga mengatakan carilah nama prodak yang unik- unik dan tahan lama agar hal tersebut dapat menarik minat pembeli, maka kami memilih kerupuk dan kami beri lebel ENTENG JODOH dan RUJUK KEMBALI,\u201d katanya.<\/p>\n Menurut Devi, untuk nama, awalnya kami hanya berempat, namun ada kawan kawan yang mendengar dan antusias untuk bergabung. Ada Defi, Shopia, Hana, Ulfa, Neni dan Elsa, dari awalan nama kawan kawan yang tergabung tersebut terbentuk lah nama DSHUNE.<\/p>\n Sebelumnya DSHUNE sangat menarik perhatian kajur KPI bapak Acan Mahdi, seperti yang tertulis dalam laman komentar facebook Lukmanul Hakim Ali. Beliau mengundang salah satu anggota DSHUNE agar menemui di ruangannya untuk memberikan bantuan dengan syarat dalam kemasan tersebut harus tertulis KPI.<\/p>\n \u201cKami belum sempat bertemu dengan bapak, kemarin juga kan mepet dengan acara wisuda jadi takutnya bapak sibuk, namun kami sudah menambahkan kpi pada kemasannya,\u201d kata Devi. DSHUNE berharap agar bisnis ini bisa berkembang dan semakin banyak yang ikut berkecimpung dalam dunia wirausaha ini, karena semakin banyak yang bergabung maka semakin banyak juga dana yang terkumpul. teraju.id, KPI IAIN Pontianak – Komunikasi Penyiaran Islam juga bisa berwirausaha. Hal ini dibuktikan dengan adanya wirausaha kecil yang mulai dirintis oleh DSHUNE. \u201cIde ini bermula saat kami mendapat tugas wawancara dari bu Juniawati, untuk mencari berita di kampus, kami ingin wawancara tentang kaligrafi di masjid, dan kami bertemu pembuatnya bang Alimin di Lap Radio. […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":3732,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[5],"tags":[1545,395,1544,437,569,76,5622],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3731"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=3731"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3731\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/3732"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=3731"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=3731"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=3731"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=3731"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}
\n\u201cIde ini bermula saat kami mendapat tugas wawancara dari bu Juniawati, untuk mencari berita di kampus, kami ingin wawancara tentang kaligrafi di masjid, dan kami bertemu pembuatnya bang Alimin di Lap Radio. Awalnya hanya ingin bertanya tentang kaligrafi namun berlanjut ke arah wirausaha. Dari situ lah kami terinspirasi untuk membuka usaha dengan kawan kawan\u201d, demikian yang dikatakan Devi Sarwani saat di temui, di lantai dua Lap KPI IAIN Pontianak.<\/p>\n
\nUlfa dan Devi menambahkan bahwa mereka juga menjajakan kerupuk tidak hanya di area kampus namun juga dititipkan di warung- warung dan di Taman Akcaya dengan harga yang relatif murah. “Jika di sini kami jual dua ribu, di luar kami jual seribu dengan ukuran yang lebih kecil.\u201d<\/p>\n
\n\u201cManfaatnya pun banyak walaupun masih kecil setidaknya bisa menambah uang saku, dan jika dana sudah mencukupi kami ingin membuat kerupuk sendiri dan memberi bumbu buatan sendiri juga, agar kerupuk yang kami jual benar benar aman dan baik bagi kesehatan.\u201d (Oleh: Sulistio\/KPI IAIN Pontianak<\/em>)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"