{"id":3875,"date":"2017-04-25T08:42:36","date_gmt":"2017-04-25T01:42:36","guid":{"rendered":"http:\/\/teraju.id\/?p=3875"},"modified":"2017-04-25T08:42:36","modified_gmt":"2017-04-25T01:42:36","slug":"pengamat-politik-sarankan-balon-walikota-pontianak-mengukur-diri-dengan-prestasi-sutarmidji","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/berita\/pengamat-politik-sarankan-balon-walikota-pontianak-mengukur-diri-dengan-prestasi-sutarmidji-3875\/","title":{"rendered":"Pengamat Politik Sarankan Balon Walikota Pontianak Mengukur Diri dengan Prestasi Sutarmidji"},"content":{"rendered":"
teraju.id<\/strong>, Untan – Bertumbuhnya bakal calon (balon) walikota Pontianak seperti terlihat di baliho-baliho sekeliling kota, termasuk yang masih desas-desus di kalangan parpol maupun diskusi komunitas menggelitik perhatian pengamat politik dari Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Untan, Dr Jumadi, S.Sos, M.Si.<\/p>\n Menurutnya balon-balon walikota semakin banyak sebenarnya memang semakin baik, sehingga banyak pilihan. Namun terlepas dari itu semua, balon-balon walikota punya hak untuk unjuk diri menjadi kandidat Pontianak-1 periode 2018-2023 sebagai ajang sosialisasi.<\/p>\n Kota Pontianak tumbuh dengan pesat dengan penataan yang semakin apik di bawah kepemimpinan H Sutarmidji, SH, M.Hum. Banyak infrastruktur sosial dan ekonomi terbangun. Banyak pula prestasi telah dicapai. Masyarakat melihat dengan mata kepala sendiri serta turut merasakan manfaat pembangunan.<\/p>\n “Bagi saya, saran kepada siapa saja yang mau maju sebagai balon walikota, adalah menjawab satu pertanyaan. Jika pertanyaan ini mampu dijawab, ya silahkan lanjut,” ungkap Jumadi saat ditemui di Fisipol Untan.<\/p>\n Pertanyaan apakah itu? Sederhana saja, kata Jumadi. “Yakni apakah yang bersangkutan bisa lebih baik dari kepemimpinan Sutarmidji?” tegas Jumadi seraya senyum. Tentang arti senyumnya, Jumadi kemudian menambahkan, “Kalau tidak bisa lebih baik karena kepemimpinan adalah proses dan mesti diberikan kesempatan, ya minimal samalah. Kalau tidak, tentu saja buang waktu, energi dan biaya yang tidak murah.”<\/p>\n Untuk itu kepada para balon walikota yang telah menunjukkan keinginannya, Jumadi menyarankan agar menunjukkan bukti kinerja di tengah masyarakat. Demikian jika figur bersangkutan serius untuk memimpin Kota Pontianak pada perhelatan Pilwako 2018 serta perjuangannya tidak sia-sia.<\/p>\n Sutarmidji sebagai tolak ukur seperti dimaksud Jumadi adalah pemimpin Kota Pontianak dua periode. Sebelumnya Sutarmidji adalah wakil walikota mendampingi dr H Buchary A Rachman. Ia sebelumnya juga telah menimba ilmu politik dan pembangunan lewat keterpilihannya sebagai wakil rakyat asal Partai Persatuan Pembangunan di DPRD Kota. Sutarmidji sebelumnya adalah PNS dan dosen di Fakultas Hukum Untan. Dengan demikian pengalaman dan pengetahuannya memadai untuk dapat amanah dari warga Kota untuk menjadi orang nomor satu.<\/p>\n “Manusia tentu ada lebih dan kurangnya. Termasuk Pak Sutarmidji. Namun profil Sutarmidji memimpin kota yang berlimpah prestasi nasional akan jadi parameter bagi pemilih untuk Pilwako 2018. Minimal orang mengukur setiap balon dengan sosok Sutarmidji. Itu pasti. Maka setiap balon sebaiknya mengukur diri dengan parameter sederhana tersebut,” saran Jumadi. (Nuris)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" teraju.id, Untan – Bertumbuhnya bakal calon (balon) walikota Pontianak seperti terlihat di baliho-baliho sekeliling kota, termasuk yang masih desas-desus di kalangan parpol maupun diskusi komunitas menggelitik perhatian pengamat politik dari Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Untan, Dr Jumadi, S.Sos, M.Si. Menurutnya balon-balon walikota semakin banyak sebenarnya memang semakin baik, sehingga banyak pilihan. Namun terlepas […]<\/p>\n","protected":false},"author":4,"featured_media":3877,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,16],"tags":[1635,387,76,1636,108],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3875"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/4"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=3875"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/3875\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/3877"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=3875"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=3875"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=3875"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=3875"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}