{"id":4858,"date":"2017-07-13T06:17:26","date_gmt":"2017-07-12T23:17:26","guid":{"rendered":"http:\/\/teraju.id\/?p=4858"},"modified":"2017-07-13T06:17:26","modified_gmt":"2017-07-12T23:17:26","slug":"fkpt-kalbar-dan-tim-ahli-bnpt-kunjungi-media","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/berita\/fkpt-kalbar-dan-tim-ahli-bnpt-kunjungi-media-4858\/","title":{"rendered":"FKPT Kalbar dan Tim Ahli BNPT Kunjungi Media"},"content":{"rendered":"
teraju.id<\/strong>, Pontianak – Pimpinan beserta staf Radio Republik Indonesia (RRI) Regional Kalbar yang berada di kawasan Jalan Jenderal Soedirman dan Ruai-TV di kawasan Jalan Khatulistiwa Pontianak menyambut baik kunjungan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar dan Tim Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) saat kunjungan media, Rabu, 12\/7\/2017. teraju.id, Pontianak – Pimpinan beserta staf Radio Republik Indonesia (RRI) Regional Kalbar yang berada di kawasan Jalan Jenderal Soedirman dan Ruai-TV di kawasan Jalan Khatulistiwa Pontianak menyambut baik kunjungan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar dan Tim Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) saat kunjungan media, Rabu, 12\/7\/2017. Agenda tersebut membahas tentang bagaimana media harus […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":4859,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[35,109,657,2190,2191,2189],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4858"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=4858"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4858\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/4859"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=4858"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=4858"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=4858"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=4858"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}
\nAgenda tersebut membahas tentang bagaimana media harus pintar menyajikan berita tentang terorisme. “Karena senjata utama teroris bukan lagi AK 47 tetapi media sosial, sebab tujuan utama terorisme yaitu meneror atau menakut-nakuti,” ujar anggota Tim Ahli BNPT dari unsur Dewan Pers, Jimmy Silalahi. Makanya Jimmy mengajak media agar bisa mengedukasi masyarakat dalam cegah dan tangkal terorisme. Sebab terorisme bukan hanya menjadi tugas BNPT dan FKPT tetapi kepada seluruh anggota masyarakat. “Ingat Bali di tahun 2002. Ketika bom meluluh-lantakkan Kute, hingga 3 tahun upaya pemulihan belum normal. Kondisi pembangunan bisa ke titik nol,” ujarnya seraya berharap kedamaian yang terwujud di Kalbar sekarang ini bisa dipelihara dan ditingkatkan dengan kebersamaan.
\nTim Ahli BNPT lainnya, Willy Pramudya dalam pertemuan menekankan aspek independensi jurnalis, profesionalisme dan aspek kesejahteraan. “Di sini dua sisi antara idealisme dan komersialisme mesti bisa ditempatkan dengan cerdas dan bijak. Jangan gara-gara mengejar rating, glorifikasi dilakukan,” ungkapnya.
\nWilly yang juga anggota Komisi Etik Aliansi Jurnalis Independen merujuk pedoman liputan terorisme yang telah disusun dan disosialisasikan tim sebagai buah kerjasama antara BNPT dengan Dewan Pers. Jika pedoman liputan terorisme itu dipraktikkan dengan baik, maka masyarakat Indonesia tidak hanya memperoleh informasi aktual, namun juga terdidik dengan baik sehingga dari aspek media massa bisa mempersempit ruang gerak bertumbuhnya idiologi terorisme di Indonesia.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"