{"id":4912,"date":"2017-07-22T05:55:31","date_gmt":"2017-07-21T22:55:31","guid":{"rendered":"http:\/\/teraju.id\/?p=4912"},"modified":"2017-07-22T10:41:16","modified_gmt":"2017-07-22T03:41:16","slug":"ustadz-maulana-sedot-jamaah-al-hikmah","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/berita\/ustadz-maulana-sedot-jamaah-al-hikmah-4912\/","title":{"rendered":"Ustadz Maulana Sedot Jamaah Al-Hikmah"},"content":{"rendered":"
teraju. id,<\/strong> Pontianak – Dai kondang yang populer di layar kaca dengan sapaan “jamaah oh jamaah” Ustadz Maulana menjadi magnet yang mampu menyedot jamaah. Masjid Al-Hikmah di kawasan Jl Dr Wahidin yang besar dan megah itu penuh bahkan luber, Sabtu, 22\/7\/17 subuh. teraju. id, Pontianak – Dai kondang yang populer di layar kaca dengan sapaan “jamaah oh jamaah” Ustadz Maulana menjadi magnet yang mampu menyedot jamaah. Masjid Al-Hikmah di kawasan Jl Dr Wahidin yang besar dan megah itu penuh bahkan luber, Sabtu, 22\/7\/17 subuh. Jamaah datang dari berbagai sudut kota. Tak ayal kendaraan roda dua dan empat […]<\/p>\n","protected":false},"author":4,"featured_media":4913,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[2,3],"tags":[2221,744,76,2220,2219],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4912"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/4"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=4912"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4912\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/4913"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=4912"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=4912"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=4912"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=4912"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}
\nJamaah datang dari berbagai sudut kota. Tak ayal kendaraan roda dua dan empat memadati halaman hingga pinggir jalan raya.
\nMassa jamaah memanfaatkan momen kehadiran Maulana yang hadir dalam rangka memenuhi undangan Hut ke 10 Pemkab Kubu Raya.
\nMaulana dalam ceramahnya menguraikan rukun Islam kelima yakni haji. “Di Makassar waiting list sudah 35 tahun. Bagaimana dengan Pontianak?”
\nJamaah menjawab 21 tahun. “Perkuat niat. InsyaAllah bisa,” ungkapnya seraya mengalunkan sapaan jamaah oh jamaah. Dan senyum simpul serta tawa ringan pun menyeruak ke permukaan.
\nDai yang bolak balik ke tanah suci ini pernah dua bulan berada di Mekah. Di sana dia keliling dari masjid ke masjid. Ternyata khutbah Jumat lebih pendek dari shalat. “Ini jangan khutbah panjang shalat singkat. Maka agar waktu khutbah tidak panjang khatib benar-benar baca khutbah,” usulnya.
\nDi tanah suci menurut Maulana tempat yang paling penting untuk belajar Islam. Ya sejarah turunnya Alquran, perilaku dalam ibadah dst. “Melihat zam zam saja berpahala. Apalagi meminumnya. Begitupula melihat Alquran dan membacanya.”
\nMaulana mengurai teladan nabi serta kronologis ibadah haji. “Saya angkat tema haji karena kaum muslimin seluruh dunia sudah mulai berbondong bondong berangkat ke tanah suci”.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"