Oleh: Nursilan<\/p>\n

Dua orang siswa sedang bertengkar dikarenakan berbeda pendapat tentang durian. Maklum sekarang lagi banjir durian. Di tepi jalan raya banyak kita temui lapak-lapak pedagang kaki lima yang menjual durian khususnya di Pontianak ini.<\/p>\n

Mereka berdebat tentang durian terkait aromanya, apakah durian itu bau atau wangi. Saya yang mendengarnya juga bingung dibuatnya.<\/p>\n

Saya mengetahui bahwa bau itu hanya untuk yang busuk-busuk saja, sedangkan untuk yang harum-harum itu adalah wangi.<\/p>\n

Nah berbeda dengan durian, bagaimana penempatan antara bau dan wangi ?<\/p>\n

Dulu ketika saya belajar Bahasa Indonesia di bangku SMP, ada materi tentang perluasan dan penyempitan makna kata sebagai contoh, bau.<\/p>\n

Dulu, bau itu untuk semua aroma-aroma yang kita cium baik wangi-wangian atau yang busuk. Nah, dipersempit hanya untuk bau yang tidak enak, seperti bau kotoran hewan dan lain-lain.<\/p>\n

Sedangkan wangi-wangian dipersempit hanya untuk aroma yang wangi-wangian seperti aroma ruangan, parfum dan lain-lain.<\/p>\n

Perluasan makna kata, seperti contoh halnya apel. Seperti yang kita ketahui bahwa apel mempunyai dua makna kata yang berbeda yaitu apel pagi bermakna upacara dan apel buah bermakna makanan.<\/p>\n

Nah, mereka terus berdebat, bagaimana penempatan kata bau pada buah durian. Apakah bau durian atau wangi durian? (Guru SMA Al-.Adabiy Pontianak)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Oleh: Nursilan Dua orang siswa sedang bertengkar dikarenakan berbeda pendapat tentang durian. Maklum sekarang lagi banjir durian. Di tepi jalan raya banyak kita temui lapak-lapak pedagang kaki lima yang menjual durian khususnya di Pontianak ini. Mereka berdebat tentang durian terkait aromanya, apakah durian itu bau atau wangi. Saya yang mendengarnya juga bingung dibuatnya. Saya mengetahui […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":6620,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1972],"tags":[2937,2938],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6617"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=6617"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/6617\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/6620"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=6617"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=6617"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=6617"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=6617"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}