{"id":8884,"date":"2018-10-30T05:50:04","date_gmt":"2018-10-29T22:50:04","guid":{"rendered":"http:\/\/teraju.id\/?p=8884"},"modified":"2018-10-30T05:50:04","modified_gmt":"2018-10-29T22:50:04","slug":"musuh-bersama-di-perairan-indonesia-malaysia-perdagangan-manusia-penyelundupan-dan-invasi-nelayan-vietnam-kamboja-china","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/teraju.id\/berita\/daerah\/musuh-bersama-di-perairan-indonesia-malaysia-perdagangan-manusia-penyelundupan-dan-invasi-nelayan-vietnam-kamboja-china-8884\/","title":{"rendered":"Musuh Bersama di Perairan Indonesia-Malaysia: Perdagangan Manusia, Penyelundupan dan Invasi Nelayan Vietnam, Kamboja-China"},"content":{"rendered":"
teraju.id<\/strong>, Pontianak – Pengarah Keselamatan Dalam Negeri dan Ketenteraman Awam (KDNKA) PDRM CP Dato’ Zainal Abidin bin Kasim dalam pertemuan dengan Kabaharkam serta Pejabat Utama Polda Kalbar, Senin, 29\/10\/18 mengatakan bahwa kejahatan lintas batas negara sedang marak terjadi. Pihaknya menemukan tiga kejahatan utama di wilayah perairan Malaysia, yakni perdagangan manusia, penyelundupan dan invasi nelayan asing.<\/p>\n \u201cKejahatan lintas batas yang paling banyak kami temukan ialah perdagangan manusia, penyelundupan, dan invasi nelayan yang datangnya bukan dari Indonesia dan Malaysia tetapi dari Vietnam, Kamboja, dan China,\u201d jelasnya. \u201cHal itu telah menyebabkan kerugian bagi kedua negara. Di Malaysia saja kami merugi RM6 juta per tahun. Dari segi perairan Indonesia pasti lebih banyak lagi,\u201d jelasnya.<\/p>\n Datuk Zainal menambahkan kejahatan yang sama juga terjadi di wilayah hutan. Terjadi perburuan hewan-hewan langka untuk dijadikan obat dan makanan. Kerugiannya pun, lanjut Datuk Zainal ditaksir mencapai jutaan ringgit pula.<\/p>\n Lebih lanjut, Datuk Zainal mengaku bersyukur atas kerja sama kepolisian dari kedua negara. Kesamaan budaya dan bahasa disebutnya sebagai kelebihan dari Indonesia dan Malaysia.<\/p>\n \u201cSaya sebenarnya secara pribadi bersyukur karena budaya kita yang sama. Bahasa kita pun hampir sama. Terdapat perbedaan sedikit, tetapi tidak begitu sulit dipahami. Ini adalah kelebihan antara Indonesia dan Malaysia,\u201d akunnya. (r\/cucu)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" teraju.id, Pontianak – Pengarah Keselamatan Dalam Negeri dan Ketenteraman Awam (KDNKA) PDRM CP Dato’ Zainal Abidin bin Kasim dalam pertemuan dengan Kabaharkam serta Pejabat Utama Polda Kalbar, Senin, 29\/10\/18 mengatakan bahwa kejahatan lintas batas negara sedang marak terjadi. Pihaknya menemukan tiga kejahatan utama di wilayah perairan Malaysia, yakni perdagangan manusia, penyelundupan dan invasi nelayan asing. […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":8880,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[3,2],"tags":[3537,3538,3536,3534,3535],"adace-sponsor":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8884"}],"collection":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=8884"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/8884\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/8880"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=8884"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=8884"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=8884"},{"taxonomy":"adace-sponsor","embeddable":true,"href":"https:\/\/teraju.id\/wp-json\/wp\/v2\/adace-sponsor?post=8884"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}
\nKasus kejahatan tersebut, sambung Datuk Zainal sangat merugikan bagi kedua negara, baik Indonesia maupun Malaysia. Dalam setahun, ujar Datuk Zainal negaranya merugi sebesar 6 juta Ringgit Malaysia akibat invasi nelayan asing.<\/p>\n