teraju.id, Pontianak – Kota Pontianak yang berulang tahun ke-246 dengan tagline “Buat Kote Kite Bangge” direspon Dinas Kesehatan dengan menyelenggarakan lomba yang unik. Yakni pemilihan duta anti rokok di kalangan pelajar SMP. Sebagaimana diketahui usia SMP adalah usia remaja yang labil dan merupakan tahap kritis di mana seseorang mulai terpengaruh hal negatif rokok.
Pemilihan duta anti rokok ini dimulai dengan penulisan artikel ilmiah populer di mana setiap pelajar menulis dengan tema rokok. Panjang tulisan minimal 300 kata dan disusun secara menarik sehingga meningkatkan daya literasi pelajar pada khususnya dan warga pada umumnya.
Lomba penulisan artikel ini diikuti oleh pelajar dengan mewakili Puskesmas wilayah domisili sekolah atau pelajar. Jumlah naskah yang masuk sebanyak 19 buah.
Untuk meningkatkan pemahaman perihal kesehatan dan penulisan, Dinas Kesehatan turut memberikan pelatihan. Berikutnya, kepada para peserta juga akan diboyong ke lapangan untuk aksi penyuluhan dimana setiap peserta akan berinteraksi dengan kantong-kantong massa.
Kota Pontianak sebagai kota layak anak terus membersihkan lingkungannya dari polusi. Tak terkecuali polusi asap rokok. Sebelumnya, pada tahun 2010, Pemkot telah memiliki Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok.
Dinas Kesehatan Seleksi Duta Anti Rokok di Kalangan Pelajar
Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.
