Oleh: Qoriatul Fasyehah
Pagi hari kemarin sekitar jam 6.25, saya berangkat ke kampus untuk memulai aktivitas rutin. Setelah saya berjalan dan keluar dari gang tenyata kabut asap telah menyapa saya. Lalu saya terus melanjutkan perjalanan hingga menaiki tol. Telah tampak kabut asap tebal yang menutupi area ini. Ketika saya menolehkan pandangan ke kanan dan ke kiri ternyata kabut asap telah menyelimuti sungai hingga kapal-kapal tidak tampak lagi pada saat itu.
Perlahan saya melintasi Jalan Pahlawan. Sudah terlihat sebagian dari warga yang memakai masker. Saat itu saya tidak memakainya dikarenakan tidak tahu apa yang akan terjadi hari ini.
Kabut asap mulai meresahkan banyak orang karena telah mengganggu perjalanan mereka saat memulai aktiviasnya. Sayangnya tidak banyak orang yang menyadari seberapa penting menjaga alam, sehingga saat perubahan musim dari hujan ke panas menjadikan wilayah sekitar tertutup kabut asap.
Sesampainya di kampus, saya menghela nafas yang terasa sesak karena saat di perjalanan saya tidak memakai masker.
Jadi, sebagai makhluk hidup sudah sepatutnya menjaga alam kita, karena tidak hanya satu dua orang yang merasa resah tetapi semua makhluk hidup di bumi ini telah merasakan dampak dari kurangnya penjagaan alam dan pembakaran yang menimbulkan kabut asap. (*)
