in

Perbaikan Jalan Sungai Bulan dan Anak-Anak SD

Graphic5

Oleh: Ambaryani

Sungai Bulan. Saya lebih sering lewat daerah ini sekarang. Jalannya sudah lumayan. Sudah banyak yang bersemen mulus.
Pengerjaan proyek jalan bergantian.  Beberapa meter selesai, lanjut ke ruas jalan berikutnya. Begitu bergantian. Dan jika ruas jalan sedang diperbaiki, pelintas tak bisa lewat sama sekali. Jalan ditutup.

Alhasil, harus lewat samping jalan. Jalan tanah. Di musim hujan begini, jalan alternatif itu menjadi sangat berat. Terlebih jika perempuan yang lewat.

Bayangkan saja, jalan tepi sesempit itu, dilewati setiap hari, terguyur hujan. Jalannya jadi berlumpur dan lubang bekas ban dalam. Mirip jalan habis dilewati kerbau. Kalau pas lewat tidak ada orang, bisa-bisa nangis di jalan.

Kalau lewatnya pas masih jam kerja, saya dan teman-teman memilih minta tolong pekerja jalan untuk menyeberangkan motor kami. Sudah 2 minggu ini, 2 x pulang selalu ada anak-anak usia sekolah dasar di sekitar jalan yang diperbaiki. Sepertinya mereka kelas 3 atau 4 SD.

Ada 4 hingga 6 anak. Mereka bergantian membantu mendorong motor siapa pun yang lewat jalan tepi yang becek itu. Baju mereka belepotan keciprat lumpur.

“Lewat tepi Kak! Ati-ati, pelan-pelan jak Kak!”, kata mereka sambil memegang bgaian belakang motor saya.

Mereka terus mendorong sampai ke ujung jalan dan selamat naik ke jalan semen lagi. Saat kami keluarkan uang recehan dari kocek, mereka berbinar. Bersorak. Kami pun ikut senyum, dan berlalu melanjutkan perjalanan. (*)

Written by Ambaryani

Ambaryani, Pegawai Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya. Lulusan Program Studi Komunikasi STAIN Pontianak. Buku berjudul; 1. Pesona Kubu Raya 2. Kubu 360 adalah buku yang ditulisnya selama menjadi ASN Kabupaten Kubu Raya

Graphic3

Ketika Aku Sakit

WhatsApp Image 2017 12 09 at 12.33.27

Penolakan Ceramah UAS di Bali, Khilafah dan Pantauan BNPT