Oleh: Ambaryani
Sabtu pagi, kami pengurus ISNU Kalbar menerima kunjungan Dr. Fazril Saleh, Pengetua Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Kalbar Hildi Hamid, ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kalbar Yusriadi dan pengurus ISNU menghadiri kunjungan silaturahim ini.
Kunjungan silaturahim ini menjadi forum bertukar pikiran dan perkembangan Islam nusantara. Dr. Fazril juga memaparkan awal mula dan perkembangan ABIM, keterkaitan ABIM dan Nahdlatul Ulama di Indonesia.
Saat awal perjumpaan, setelah kami saling memperkenalkan diri, Dr. Fazril mengeluarkan tas binjing berwarna coklat. Dari dalam tas beliau mengeluarkan buah tangan yang beliau bawa dari negeri jiran Sarawak.
Kek lapis mocha dan dalat tebaloi. Kek lapis mocha, mirip dengan lapis Sambas yang sering kita jumpai saat lebaran. Walaupun sekarang lapis dapat dijumpai di rumah-rumah orang Jawa, Madura, dan rasanya semua etnis sudah sangat familiar dengan lapis. Maklum, dulu di Sambas lapis hanya identik dengan orang Melayu.
Dalat Tebaloi itu apa ya? Awalnya kami menebak-nebak, apa itu dalat tebaloi. Dalam bayangan kami dalat tebaloi itu semacam kue baulu (bolu).
Ternyata, setelah dibuka dan dicicipi, dalat tebaloi rasanya sangat dekat dengan rasa sagon made in Indonesia. Setelah mengintip komposisi pembuatan dalat tebaloi di kotak pembungkusnya, ternyata benar, sama dengan bahan dasar pembuatan sagon.
Hanya ada beberapa bahan yang beda. Jika pembuatan sagon berbahan dasar tepung ketan, kelapa parut, gula pasir. Dalam pembuatan dalat tebaloi, ada ditambahkan telur.
Hari ini kami mendapatkan banyak hal, banyak ilmu dan informasi. Kemiripan, ketersambungan sejarah dan dalam banyak aspek antara Indonesia dan Malaysia. Semoga silaturahim ini akan menjadi jalan permulaan banyak kegiatan positif antara ISNU Kalbar dan ABIM. Semoga saja amin.