teraju.id, Pontianak – Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar mensosialisasikan kalimat “salam bahagia” dalam pembukaan kegiatan pelatihan video pendek yang diikuti 35 peserta SMA/sederajat, Rabu, 15/3/17. Salam bahagia adalah bagian dari strategi memfokuskan pikiran betapa pentingnya kita merasa bersyukur dan berbahagia.
“Salam bahagia ini menggantikan kata salam sejahtera yang umum disampaikan di berbagai acara. Kenapa perlu diganti? Karena sejahtera berkonotasi kaya dan warga miskin tidak masuk kategori sejahtera. Adapun bahagia bisa dirasakan strata sosial manapun saja, baik miskin maupun kaya,” ungkap Ketua FKPT Kalbar, Dr HM Zeet Hamdy Assovie, MTM yang diwakili Sekretaris FKPT, A Liuk, S.Pd, M.Si.
Kata A Liuk yang mantan Kepala Badan Kesbangpol Kalbar dan kini memimpin Sekretariat KPU, ide “salam bahagia” itu diperolehnya dari Kajati Kalbar. “Menurut saya ide ini bagus dan layak dipopulerkan,” ungkapnya disambut tepuk tangan hadirin.
Kebahagiaan sebagai warga negara dapat meningkat dengan budaya hidup gotong royong, toleransi dan kerjasama. Untuk itu FKPT menyentuh kalangan siswa-siswi SMA dan sederajat untuk menumbuhsuburkan sikap hidup itu dan diviralkan melalui video. Video pendek itu diunggah ke internet dalam komunitas masyarakat milenial.
Turut hadir pengurus FKPT Kalbar dalam pembukaan acara pelatihan vidio pendek Koordinator Bidang Agama Dr H Wajidi Sayadi, M.Ag; Koordinator bidang ekonomi, hukum dan budaya Pdt Daniel Alpius, M.Th, koordinator bidang media massa Nur Iskandar, dan Bendahara FKPT Kalbar Toni Sutiono. Dalam acara pelatihan vidio pendek, hadir narasumber BNPT yang merupakan aktor papan atas nasional Rifnu Wikana dan asisten sutradara Miles Film, Ratri Kala Bre Aditya.
Terkait dengan program deradikalisasi FKPT, A Liuk berharap, sepanjang garis perbatasan Kalbar dengan Malaysia dapat dijaga ketat. Tidak hanya pos batas resmi yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 16/3/17, namun juga jalan-jalan tikus. Di sana rawan penyelundupan bahan berbahaya, termasuk narkoba. Narkoba dan terorisme bertentangan dengan tujuan hidup setiap umat manusia untuk bahagia. *