“On Calling BangKambing”

2 Min Read

Alhamdulillah kandang untuk 50 ekor kambing telah selesai. Kini kami menerima nasabah dengan mendepositkan kambing yang hendak diternakkan. Per-ekor Rp 2.5 juta sudah termasuk biaya kandang dan vitamin/obat-obatan. Sistem bagi hasil per anakan/tahun. Lazimnya kambing setahun beranak dua kali rerata 2 anak.

Anaknya ini dibagi sampai masa produktif indukannya selesai. Aqad di-up-date per tahun. Bagaimana dengan tanda kepemilikan nasabah atau depositor? Tentu ditandai dengan kalung bernomor depositor. Kemudian depositor diberikan laporan rutin perkembangan kambing yang diternakkan di BangKambing. Pertanyaan umumnya adalah, bagaimana kalau kambingnya mati? Ini begini: Pengalaman kami di BangKambing, bahwa kambing itu tidak tiba-tiba mati. Ada tanda-tandanya, apakah sakit perut dll. Sejauh ini penyakit kambing bisa kami tangani dengan baik. Resiko terkecil ditanggulangi BangKambing. Terkecuali hal-hal bersifat bencana alam atau frostmajeur…ini lain soal.

IMG 20210310 WA0015

Kambing yang dibelikan untuk indukan adalah kambing dewasa yang siap berketurunan. Adapun kambing jantan disiapkan oleh BangKambing.

Kambing adalah pasar mutual yang tiada sepi permintaan dari konsumen. Mulai konsumen ibadah kurban, ibadah aqiqah hingga kuliner. Oleh karena itu dari sisi bisnis, kambing sangat menjanjikan.

IMG 20210310 WA0016

Kendati nama kami BangKambing, tapi sapi dan ayam pun kami sentuh pula. Pada gilirannya akan merangkum sisi agribisnis dan agroindustri.

Jika Anda berminat berinvestasi ke BangKambing dengan melirik pasar terdekat yakni ibadah qurban tahun 2021 yang tersisa 3 bulan lagi, kami on calling. BangKambing melayani breeding dan fatting. Perbanyakan maupun penggemukan. *


Kontak

Jl. Purnama Agung 7 Komp. Pondok Agung Permata Y.37-38 Pontianak
E-mail: [email protected]
WA/TELP:
- Redaksi | 0812 5710 225
- Kerjasama dan Iklan | 0858 2002 9918
Share This Article
Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.