Keadaan seseorang saat tutup usia memiliki nilai tersendiri, karena balasan baik dan buruk yang akan diterimanya tergantung pada kondisinya saat tutup usia. Sebagaimana dalam hadits yang shahih: “Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya”. [HR Bukhari dan selainnya]
Jam 13:42 kemaren (24/03/2021), tiba-tiba pesan WhatsApp masuk dari Bapak Hermansyah Pimpinan PT. Insan Mulya Kalbar. “Mobilnya makin bagus, Semoga Berkah,” katanya.
Strada Triton th. 2010, kami pinjam gratis darinya untuk kegiatan Agroforestry 2020-2023.
Gratis karena berharap berkah dari tanaman yang kami tanam di sekitar Kawasan Hutan.
Sudah enam bulan mobil, sejak September 2020, masuk di pedalaman hutan Kalbar. “Jangan dikembalikan kalo pekerjaan menghutankan kembali belum selesai. Menanam adalah amanah, Yang Insya Allah Berkah.”
Pernah beliau berpesan, ”Rawat mobil itu, seperti saye merawat istri. Istri saye sekarang dalam seminggu, dua kali cuci darah. Kerje tetap harus kite lakukan. Karene itu tanggung jawab kite sebagai laki-laki. Alhamdulillah, kalo kite mengerti bahwa hati harus bertawaf. Allah bukakan rezeki dari arah yang tidak disangke-sangke. Jadi jangan pikirkan nak balek kan mobil. Pakai saje,” pungkas Suherman yang dipanggil sehari-hari bang man IMK.
“Terima kasih kepercayaannya, semoge berkah ye bang man, Insya Allah kami tetap menjagenye seperti istri kami sendiri.” WhatsApp saya sampaikan.
Beliau membalas WA tersebut, “Membantu adalah sesuatu yg wajib. Untuk kita lakukan.
Kalau kita mati mobil tinggal. Yang dibawa hasil manfaat dari dari mobil itu. Jangan pernah takut rugi untuk membantu sesama mahluk hidup baik manusia, binatang dan tumbuhan.
Wajib kita bantu. Biarlah apa yang orang akan katakan. Karena kita tak ada urusan dengan orang lain. Urusan kita hanya urusan dengan Allah. Subhanahu wa ta’ala.
Hari ini Kamis (25/03/2021). Pukul 14:34. WhatsApp masuk.
Bang Man IMK: “Kepada semua sahabat. Mohon doakan. Lancarkan dan mudah kan jalan istri saya menuju. Pulang.”
Ternyata, Istri terkulai lemah dan tak berdaya karena sudah tak mampu lagi untuk cuci darah. “Bang antar saye pulang, biarkan saye tenang dirumah. Abang ikhlaskan saye ye.”
Bang Man IMK, Hanya mengirim photo istrinya terkulai lemah di kursi mobil depan sambil rebahkan badan. Fokus pada jalan menuju Desa Wajok Hilir KM. 13,4. WA nya saya balas,”Ya Allah, anugerahkanlah untuknya mati syahid di jalan-Mu, dan jadikan kematiannya di negeri Rasul-Mu shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Pukul 14:37. Bang Man IMK: “Innalillahi wainnalilahi rajiun.”
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita atas berpulangnya istri Hermansyah (PT. IMK) Helmizan bint Bujang Atai. Semoga almarhumah husnul khatimah.
Diterima iman Islamnya. Diterangi alam kuburnya. Dan Allah tempatkan di sisi yang termulia.
Mari kita kirimkan doa terbaik kita. “Allaahummaghfir laha warhamha wa ‘aafihi wa’fu ‘anha.”
Semoga Husnul Khatimah Ibu Helmizan binti bujang Anai usia 48 th. Amiin.