teraju.id, Maestro – 110 peserta lintas organisasi perempuan di Kota Pontianak dan sekitarnya mengikuti program pelibatan perempuan dalam pencegahan radikalisme dan terorisme bersama FKPT-BNPT RI bertempat di Hotel Maestro, Senin, 28/10/19.
Kepala BNPT melalui Letkol Setyo Pranowo, SH, MH menegaskan bahwa sampai saat ini sudah 500 teroris ditangkap. Hal ini menunjukkan bahwa betapa teroris itu ada, tumbuh dan berkembang. Di sinilah peran perempuan sangat penting dan strategis karena perempuan cenderung anti kekerasan.
Setyo Pranowo bercerita soal bom bunuh diri di berbagai lokasi Indonesia. “Korbannya tidak saja agama tertentu, tapi semuanya kena.
“Hal senada dikisahkan bom keluarga di Surabaya. “Ketahanan keluarga mesti dipertahankan. Jangan sampai suami, anak dan istri terpapar radikal terorisme,” tegas Setyo Pranowo.
110 peserta tampak antusias. Mereka kompak menyatakan menolak radikal terorisme.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Drs Moses Tabah setelah sambutan ketua bidang pemberdayaan pemuda dan perempuan FKPT Kalbar Fridaini dan Sekretaris FKPT Kalbar Drs M Lutfi, M.Si.
Masing-masing pihak menegaskan penting dan strategisnya perempuan agen perdamaian. “Soft approach yang sangat efektif,” tegas Moses Tabah. (kan)