Oleh: Novie Anggraeni
Pada hari Senin, 29 Januari 2018, Club Menulis kembali mengadakan launching buku. Namun ada yang berbeda pada launching kali ini. Dimana, selain launching buku, belidak.com juga ikut berpartisipasi dengan melaunching Market Place. Dan, tema launchingnya adalah “Disrupsi Literasi Dunia Maya : Bagaimana Kalbar Menyikapinya?”. Kegiatan launching ini bekerjasama dengan Top Indonesia, Teraju.id dan Belidak.com.
Saya tidak dapat datang lebih awal, karena ada kesibukan di rumah yang membuat saya melewatkan pembukaan acara ini. Saya tiba sesaat setelah buku-buku sudah akan dilaunching oleh Bu Suyati Kasubag Kemahasiswaan. Yang diketahui, daftar buku yang dilaunching adalah Dari Pontianak ke Tanggerang (Mita Hairani), Wanita Sastraku (Khatijah), Pesona Kubu (Ambaryani), Dari Pedalaman ke Pedalaman hingga ke Pontianak (Yusriadi), Catatan Dua Ribu Tujuh Belas (Ibrahim), dan Khazanah Budaya Madura Kalimantan Barat (Abdul Hamid), serta Tokoh Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar (Nur Iskandar), Dua Ribu Tujuh Belas karya Ibrahim, Menyoal Hadits-hadits Populer oleh Wajidi Sayadi.
Namun, setelah saya melihat jadwal kegiatannya, ternyata terlebih dahulu launching market place “Belidak.com” yang mana foundernya adalah Pak Yaser Ace. Belidak.com adalah sebuah web yang mana kepanjangan dari Belidak adalah Beli Dari Anak Khatulistiwa. Market place ini berisi buku-buku para penulis Kalbar yang dapat diakses dan dibeli dengan format pdf. Harga buku di belidak.com juga relatif murah dan mudah.
Kemudian, dilanjutkan dengan kata sambutan tentang buku “Pesona Kubu” yang ditulis oleh Bu Ambaryani. Dimana, kata sambutan diwakilkan oleh Pak Tarmidzi, sementara pak Rustam Efendi (Camat Kubu) dan Kusyadi (Kepala BKPSDM Kubu Raya) berhalangan hadir.
Ada banyak kalimat canda yang dilontarkan pak Tarmidzi dalam sambutan tentang buku “Pesona Kubu”. Dan beliau juga mengaku bangga dengan bu Ambaryani yang dapat membuat sebuah buku berlatar Kubu Raya.
Dimana, tulisan itu adalah hasil pengamatan beliau selama bertugas sebagau Humas di kantor Camat Kubu. Saya juga ikut takjub dengan bu Ambaryani karena buku yang beliau terbitkan ini murni ditulis menggunakan handphone dan sebelumnya tulisannya juga sudah diterbitkan di Teraju.id.
Acara pun dilanjutkan dengan dialog literasi yang dipandu oleh Yaser Ace. Pak Yaser Ace sedikit menanggapi pernyataan dari seorang mahasiswa yang mengeluhkan tentang keinginan beli buku, tidak ada uang. Ia mengatakan bahwa masyarakat zaman sekarang dapat membeli apa saja yang mereka inginkan namun sulit sekali mengetuk hati membeli sebuah buku.
Market place “belidak.com” dianggap sebagai sebuah solusi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses buku atau mencari buku-buku lokal di Kalimantan Barat. Sehingga, para penggiat literasi tidak tergerus oleh zaman yang kian modern dan berkembang sangat pesat.
Belidak.com adalah solusi untuk memperkenalkan dan mengembangkan literasi melalui dunia maya. Sejauh ini, semuanya sangat menyambut baik adanya market place ini. Pak Yus juga sangat percaya diri dan merasa yakin bahwa Belidak.com akan terus berkembang dan lebih banyak dikenal oleh masyarkat Kalbar, tingkat nasional maupun masyarakat di tingkat internasional.