Oleh: Ambaryani
Baru kali inilah saya menyaksikan dengan dekat prosesi akad nikah dengan disertai prosesi adat Melayu. Momen itu saya saksikan saat menghadiri acara akad nikah ponakan saya Muhammad Heru Setiawan di Selakau Tua 24 Februari ini.
Setelah proses serah terima barang hantaran dari pihak laki-laki, ada proses penyerahan barang balasan. Saya sempat heran saat barang hantaran dibawa masuk, kemudian menyusul barang lain dikeluarkan dari dalam kamar mempelai. Rupanya barang-barang tersebutlah yang disebut barang balasan.
Ada sirih pinang sepatu, baju sepasang, serta kue. Semuanya dikemas rapi, seperti barang hantaran yang diserahkan pada pihak perempuan. Tentu saja saya heran. Selama ini belum pernah nemu yang begini.
Dalam adat Jawa, ada juga pihak perempuan memberikan seperangkat baju pada mempelai laki-laki. Tapi, penyerahannya tidak dikemas dalam acara formal. Diserahkan begitu saja. Bahasa Jawanya serahan ‘sededek sepengarep’, yang artinya seperangkat baju lengkap dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Saya belajar budaya baru hari ini. Dalam prosesi akad nikah Muhammad Heru Setiawan yang berlatar belakang keluarga Jawa dan Kapuas Hulu, denga Rasti yang dari keluarga Melayu Sambas.