teraju.id, Pontianak— Halaman Yudisial Kopi tampak lebih ramai dari biasanya. Dari banner yang dipajang oleh panitia diketahui bahwa akan dilaksanakan peluncuran buku dan diskusi, 26 September 2017.
Mahasiswa pendidikan sejarah IKIP PGRI Pontianak, yang tergabung dalam komunitas Satu Paragraf akan melaunching buku pertamanya bertajuk “Buku Cerita rakyat Kalimantan Barat, Anak Umang dan Kunang-kunang.”
Acara berlangsung di Yudisial Kopi jalan Irian nomor 41 Pontianak. Launching buku dikemas dengan acara diskusi, pembacaan cerita dan akustik-an.
Dipandu oleh Desi Wulandari dan dimoderatori oleh Annisa Janursi. Diskusi bertema “Menyoal Tradisi Lisan dalam tulisan & Cerita Rakyat” diisi Yuver Kusnoto dan Basuki Wibowo.
Dibuka dengan pembacaan cerita Anak Umang dan Kunang-kunang oleh Wildan. Kemudian disambung dengan penyampaian sekilas tentang Satu Paragraf.
Acara berlangsung seru. Moderator dan pemateri berhasil memantik suasana. Diskusi mini langsung ditanggapi oleh peserta. Di antaranya Ricky Astriadi yang juga guru IPS di SMP Bumi Khatulistiwa dan Sukarni, guru Kimia yang juga penulis buku hipotesis cintaku.
Seperti yang disampaikan oleh pemateri diskusi, diharapkan pendokumentasian Cerita Rakyat oleh mahasiswa pendidikan Sejarah ini bisa menjadi gerakan bersama dalam pelestarian nilai dari tradisi lisan, khususnya milik masyarakat Kalimantan Barat.
Suasana makin semarak dengan penampilan Antara Band, yang menyanyikan lagu-lagu daerah Kalbar. Acara malam itu ditutup dengan peluncuran buku secara simbolis oleh para penulis. (Hera, salah satu penulis “Anak Umang dan Kunang-kunang”)