Oleh: Ibra Maulan Tigotsulatsi
Masjid butuh tenaga-tenaga profesional terbaik di usia-usia terbaik. Bukan tenaga sisa, bukan waktu sisa, bukan umur sisa.
Lantas kemanakah mereka para profesional muda?
Mereka ada di pabrik-pabrik. Di bank-bank. Di kantor-kantor. Di perusahaan-perushaan. Mereka berkarir di sana. Mencurahkan waktu terbaik, tenaga terbaik, usia terbaik, ide terbaik di sana.
Kenapa mereka lebih memilih mengabdi di sana ketimbang di Masjid?
Karena di sana kebutuhan mereka terjawab. Mereka butuh makan, mereka butuh sandang. Perusahaan-perusahaan itu lebih tahu bagaimana cara menghargai orang-orang yang mengabdi di sana. Ketimbang sebagian pengurus Masjid.