Oleh: Leo Sutrisno
Dalam halaman Metropolis, (https://www.pontianakpost.co.id, 20 Januari 2019) dilaporkan bahwa pada peresmian gedung terpadu Universitas Tanjungpura, Rektor, Prof Dr Thamrin Usman DEA mengangatakan: “ Ujung dari peningkatan jumlah gedung dan fasilitasnya ini adalah menjadikan Untan sebagai ‘World Class University’”. Untan sebagai Universitas (ber)kelas dunia.
Profesor Hsiou-hsia Tai, dari Universitas Nasional Chiao Tung, Taiwan memilih 47 universitas teratas di dunia dari 100 universitas teratas menurut ranking yang dilakukan oleh Universitas Jiao Tong, Shanghai, untuk menemukan ciri-ciri khas universitas yang ber-kelas dunia.
Ke-100 universitas teratas itu berada Wilayah Amerika Utara: AS (51), Kanada (4); wilayah Eropa: Inggris Raya (11), Jerman (7), Perancis (4), Swedia (4), Swis (3), Belanda (2), Italia, Denmark, Austria, Finlandia, Norwegia, Rusia (masing-masing 1), dan wilayah Asia Pasifik ada di Jepang (5) dan Australia (2). Dari wilayah Amerika Latin, sayang, tidak ada satu pun universitas yang masuk 100 teratas ini. [http://www.shanghairanking.com/wcu/wcu1/Tai.pdf].
Secara umum ke-47 universitas itu, yang diakui sebagai universitas berkelas dunia, mempunyai beberapa ciri sebagai berikut.
1. Semua universitas berkelas dunia adalah universitas negeri kecuali di AS. Ada banyak universitas swasta di AS yang juga berkelas dunia. Di antaranya adalah: UC – Berkeley, UC – San Diego, UC – Los Angeles, UC – San Francisco, Univ Wisconsin di Madison, Univ Michigan–Ann Arbor, Univ Washington- Seattle, Univ Illinois – Urbana Champaign, Univ Minnesota – Twin Cities serta Univ Colorado.
2. Sebagian besar universitas ini memiliki fakultas Kedokteran dan Kesehatan. Pada umumnya fakultas ini memiliki jurusan Biomedis. Jurusan ini, dewasa ini, cenderang memiliki peluang besar untuk berkompetisi internasional.
3. Walaupun kuantitas penelitian penting, tetapi kualitas dan signifikansi penelitian akademis merupakan faktor utama yang membuat universitas berkelas dunia.
4. Kecuaali universitas swasta di AS, jumlah mahasiswanya berkisar antara 20 000 hingga 34. 000 orang dan jumlah dosen berkisar antara 2 400 hingga 3 000 orang.
5. Perbadingan jumlah mahasiswa S-1 dan Pasca-sarjana berkisar antara 1.8:1 hingga 5.7:1
6. Perbadingan antara mahasiswa dan dosen berkisar antara 6.0:1 hingga 10.0:1
7. Pada umumnya memiliki karyawan yang cukup untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengajaran. Perbandingan antara dosen dan karyawan berkisar antara 0.3:1 hingga 1.1:1
8. Biaya kuliah berkisar antara $US 30 000 hingga $US 52 000 per tahun. Khusus untuk universitas swata di AS sekitar $US 148 000. Mungkin ini juga yang membuat universitas-universitas tersebut dari tahun ke tahun tetap berada pada urutan teratas dunia.
Mengingat kondisi yang ada sekarang ini, rasanya Untan masih jauh di belakang sana. Mungkin ada baiknya, bagi rektor terpilih, mereaktulaisasi Visi Universitas lebih dahulu ketimbang buru-buru ingin mewujudkan sebagai universitas berkelas dunia.
Ada dua hal yang tergambar Visi itu. Pertama, Untan diakui sebagai institusi preservasi ilmiah tentang Kalimantan Barat. Dan, kedua, Untan diakui sebagai pusat informasi ilmiah tentang Kaliantan Barat.
Untan sebagai Institusi Presevasi Ilmiah
Akibat perkembangan teknologi transportasi, teknologi informasi, teknologi komunikasi, Kalimantan Barat mengalami perubahan yang sangat besar. Kalimantan Barat menjadi terbuka untuk dieksplorasi di semua bidang bidang. Akibatnya, ada perubahan pola hidup masyarakat baik secara geografis maupun secara demografis. Perubahan ini tentu diikuti juga oleh perubahan-perubahan produk-produk budaya. Yang lama mulai ditinggalkan dan digantikan produk budaya yang baru.
Sebagai pusat para pakar dan para peneliti, Untan mempunyai kesempatan yang sangat luas untuk melakukan perekaman proses perubahan itu. Di sinilah lapangan Untan untuk mewujudkan diri sebagai institusi preservasi ilemiah.
Sebagai ilustrasi, apakah Untan sudah memiliki rekaman tentang kehidupan lanting sepanjang sungai Kapuas yang komprehensif? Jika sudah syukurlah. Jika belum, ini salah wilayah pengetahuan yang perlu diburu sebelum benar-benar hilang dari pinggiran sungai Kapuas. Preservasi pengetahuan bidang-bidang lain tentu dengan mudah dapat ditemukan secara analog.
Sebagai catatan: sering ada pemahamaan yang kurang tepat tentang istilah ‘preservasi’ yaitu dimaknai sebagai ‘melindungi agar tetap lestari’. Preservasi dalam Visi Untan mempunyai makna yang lebih luas dari sekedar melindungi dan melestarikan. Karena berbagai sebab, tidak semua pengetahuan dapat dilindungi dan dilestarikan. Produk budaya yang baru menggantikan yang lama. Preservasi juga mencakup ‘perekaman’ pengetahuan yang lama itu.
Karena topiknya tentang lokal Kalimantan Barat, maka di mata internasional akan menjadi unik, eksotis. Dengan demikian tanpa harus berlomba memenuhi syarat sebagai universitas kelas dunia dengan biaya yang sanat besar itu, produk pengetahuan Untan sudah mendunia dengan sendirinya. Dengan begitu, Untan tidak di-ranking tetapi justru me-ranking sendiri.
Sebagai Pusat Informasi Ilmiah
Sudahkan Untan memiliki onformasi ilmiah yang komprehensif tentang Kalimantan Barat? Kalau sudah, para peneliti luar, jika ingin mengetahui tentang Kalimantan Barat tidak perlu ke lapangan lagi. Cukup di pusat-pusat penelitian Untan sudah dapat memperoleh yang dipperlukan.
Seperti preservasi penegtahuan, informasi ilmiah juga selalu perlu diperbaharui dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan yang berlangsung di Kalimantan Barat. Itu berarti dari waktu ke waktu tetap diperlukan guru besar di seluruh pengetahuan tentang Kalimantan Barat.
Sebagai catatan: Pusat informasi ilmiah berfungsi lebih luas daripada Kantor BPS. Karena, yang dimiliki bukan sekedar data, tetapi juga pemaknaan data itu secara ilmiah. Tentu juga pemanfaatanya.
Lewat Pendidikan dapat Mendunia
Implikasi dari kedua tugas ini, para dosen akan dengan sangat mudah memmbawa pengetahuan tentang Kalimantan Barat ini, baik yang lama maupun yang baru, dalam bidang masing-masing, di ruang kuliahnya. Para dosen, menggunakan pengetahuan ilmiahnya untuk ‘membedah’ perut Kalimantan Barat.
Dengan begitu, mereka bisa memasukkan pengetahuan lokal dalam wawasan pengetahuan global. Itu ibarat kayu belian. Di Kalimantan nomor satu dan di dunia internasional kayu belian tetap nomor satu.
Sekali lagi, dalam bidang pendidikan pun dengan sendirinya Untann bisa mendunia. Untan me-ranking sendiri dirinya tanpa harus berpeluh-peluh dengan biaya besar agar dapat diranking sebagai universiat (ber)kelas dunia.
Semoga.