Top Working, Solusi Cerdas untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Durian Lokal

Huntung Dwiyani
3 Min Read

teraju.id, Pontianak – Top working, atau teknik sambung atas, merupakan salah satu inovasi agrikultur yang patut mendapat perhatian serius dalam pengembangan tanaman durian di Indonesia, khususnya di daerah-daerah sentra durian seperti Kalimantan Barat, Sumatera, dan Sulawesi. Teknik ini melibatkan penyambungan batang atas (entres) dari varietas unggul ke batang bawah dari tanaman durian lokal atau durian yang kurang produktif. Tujuannya adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu tanaman tanpa harus menanam ulang dari awal.

Sebagai negara tropis dengan keragaman genetik durian yang sangat tinggi, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi eksportir durian unggulan. Namun, kenyataannya, produktivitas dan kualitas durian lokal masih menghadapi berbagai kendala, mulai dari mutu buah yang tidak seragam, pohon yang terlalu tinggi dan sulit dipanen, hingga waktu berbuah yang tidak menentu. Di sinilah top working menjadi solusi.

Teknik ini memungkinkan petani mengganti tajuk pohon durian yang tidak produktif dengan varietas unggul seperti Montong, Bawor, Musang King, atau varietas lokal favorit yang sudah terbukti keunggulannya. Hasilnya, petani tidak perlu menebang pohon tua dan menunggu puluhan tahun hingga pohon baru tumbuh besar. Cukup dalam waktu 2–3 tahun setelah top working, pohon sudah bisa mulai berbuah kembali dengan kualitas yang jauh lebih baik.

Selain efisiensi waktu dan biaya, top working juga bermanfaat dalam konservasi genetik. Petani dapat tetap memanfaatkan sistem perakaran yang telah mapan dari pohon lama, yang biasanya sudah lebih tahan terhadap kondisi tanah setempat. Ini juga membantu mengurangi risiko kegagalan tanam yang sering terjadi pada benih muda. Waktu yang tepat untuk melakukan teknik top working adalah disaaat pohon sedang aktif tumbuh, tidak sedang stres air atau serangan hama di musin kemarau yang ringan.

Namun, tentu saja keberhasilan top working sangat bergantung pada keterampilan petani dalam melakukan penyambungan, pemilihan varietas yang tepat, serta perawatan pasca-sambung. Diperlukan pelatihan, pendampingan, dan dukungan dari pemerintah maupun lembaga pertanian agar teknologi ini dapat diterapkan secara luas. (lihat video)

Dengan strategi yang tepat, top working bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan produktivitas, memperkuat daya saing durian lokal, dan menyejahterakan petani. Sudah saatnya kita mengedepankan inovasi seperti ini untuk membangun pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *