Oleh: Yusriadi
Kegiatan bimbingan teknis pendataan kuliner tradisional secara partisipatif untuk pengembangan riset industri kreatif bidang kuliner yang dilaksanakan Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI dan Direktorat Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dimulai Jumat (19/10/2018).
Menurut Ketua Panitia, Dr. Alie Chumaedi, kegiatan ini diikuti 25 peserta dari berbagai daerah. Antara lain, dari Untan, IAIN Pontianak, Poltekkes, Balai Bahasa dan Balai Pelestarian Nilai Budaya. Selain itu juga ada peserta dari Mempawah.
Melalui kegiatan ini peserta mencatat data kuliner dan mendokumentasikan. Targetnya ada 600 data kuliner yang dokumentasikan.
Kepala LP2M, Sukardi, mengapresiasi kegiatan ini. LP2M melihat peluang dari kerjasama ini dan berharap banyak lagi hal lain yang bisa dilaksanakan.
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Dr. Sri Sunarti P, mengatakan kegiatan ini memiliki nilai untuk pengembangan kuliner lokal. Selain pendataan, kuliner ini bisa didokumentasi dan dikembangkan. Ke depan, kuliner ini bisa dijadikan produk lokal dengan konsep one village one product.
“Semua ini akan mendukungan pengembangan ekonomi kreatif. Pengembangan ekonomi akan mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Bupati Mempawah yang diwakili Asisten III, Drs. Suwanda mengatakan menyambut terbuka kegiatan bimteks di Mempawah. Pencatatan data kuliner
Bisnis kuliner sangat potensial. Banyak yang meminatinya dan membuatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Suwanda mengingatkan pelaku bisnis kuliner untuk memasarkan harga dengan harga yang sama. Tidak ada perbedaan antara pembeli yang satu dan yang lain. Pembeli tidak dieksploitasi.
Mengingatkan bahwa ekonomi kreatif menjadi tulang punggung ekonomi bangsa. Dan, kuliner adalah salah satunya. “Mempawah memiliki banyak kuliner. Maka mari pelihara,” ajaknya.