terakhir.id, Pontianak – Launching buku, merupakan momen spesial Club Menulis IAIN Pontianak. Pada Jumat, 28/12/18 klub akademik ini, kembali meluncurkan 12 buku. Hal tersebut menambah daftar buku yang telah dikaryakan anggota Club Menulis IAIN Pontianak.
Buku yang diterbitkan berjudul: Teluk Nibung Desa di Pulau Kalimantan Barat karya Suherman, Kubu 360 karya Ambaryani, Research Experiences buku Yusriadi. Aku Tidak Ingin Jatuh Cinta, Mita Hairani. Mengulik Kisah Masyarakat Ambawang, Tuti Alawiyah. Cerita Biak Sambas, Khatijah. Meniti Kisah di Pedalaman Kalimantan Barat: Sekadau-Nanga Mahap-Baa-Piyansa’, karya Saripaini. Gempita Alam Singkawang, Novi Anggraeni. Nuansa Lokal di Kalimantan Barat, Munawarrah, dkk., editor: Saripaini. Memarani Jalan Dakwah: Karya Mahasiswa MD-FUAd tahun 2018, Atiqah Maula dkk., Editor: Farninda Aditya.
Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif MA memberikan apresiasi kepada penulis. Menurutnya, Menulis merupakan pilar akademik. Dan, melalui Club Menulis IAIN Pontianak menjadi PTKIN yang memiliki karya mahasiswa yang paling banyak.
“Pada kegiatan di AICIS, rasanya IAIN Pontianak saja yang menunjukkan karya mahasiswanya paling banyak”.
Penulis buku Wujud dalam Teks tersebut juga mengingatkan bahwa jangan berharap untuk menulis sempurna. Hal tersebut adalah penyakit.
“Menulis Perfect itu penyakit. Menulis ilmiah itu latihan”, ungkapnya.
Pada kempatan ini, Club Menulis berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak. Dalam acara yang sama, LP2M menyerahkan Penghargaan Research Award dan Pena Mas Award.
Penghargaan Pena Mas Award diberikan kepada Dr. Syarif, MA, dengan kriteria: Memiliki komunitas atau lembaga binaan, Diakui kapasitasnya di level daerah dalam organisasi masyarakat, Diakui kapasitasnya sebagai narasumber, dan memiliki kontribusi dalam kegiatan Pengabdian yang dikoordinir LP2M .
Penerimaan Research Award adalah Dr. Ibrahim. Beberapa kriterianya ialah Tulisan beliau telah terindeks Scopus dalam 2 tahun terakhir. Menulis buku yang diterbitkan oleh penerbit Nasional (IKAPI), dan memiliki sitasi di Google Scolar.
Ketua LP2M, Sukardi, M.Hum mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada peneliti dan yang telah melakukan pengabdian. Penghargaan ini tetap berlanjut dengan kriteria yang semakin luas.(Farninda Aditya(*)