in ,

Expedisi Khusus Gajahmada

IMG 20191125 085748 132

Oleh: Nur Iskandar

Pada Minggu, 24/11/19 pagi saya menapaki kembali jejak Sidak Sangau…katanya Gajah Madah asal Kalbar. Benarkah? Ini tantangan ilmiah untuk kita semua.

Secara penamaan Gajah itu adalah nama spesies hewan yang bertubuh besar. Habitat gajah ini adanya di Lampung atau Pulau Sumatera. Uniknya di Kalimantan Barat ada penutur etnik yang bilamana terkejut melihat sesuatu yang besar bilangnya, “Gajaaaah.” Penuturan ini secara harfiah tidak lazim sehingga perlu expedisi bahasa. Namun secara kefaunaan, Kalimantan memang punya spesies gajah hutan yang kini semakin langka. Untuk itu perlu gabungan riset expeditif antara socio linguistik dengan zoologi.

Kata Madah juga hidup sebagai bahasa Sidak Sangau yang lagi lagi berarti “besar”. Saking besarnya imaji pelisanan atas imaji bayangan pikiran plus perasaan malah dianggap hayal bahkan bual. So besar kuadrat itulah adagium Mahapatih Gajahmada (GJM) bertagline Soempah Palapa… coba bayangkan bagaimana seorang lelaki muda bisa bersumpah untuk puasa makan pala dan rempah rempah alias puasa mutih (Palapa) sebelum bersatunya Nusantara. Padahal saat itu belum ada Google Maps? Internet? Website? Kapan dia expedisi Nusantara? Kok bisa bersumpah palapa? Sesuatu yang menjadi NKRI. Indonesia Raya.

Soempah Palapa yang melahirkan nama satelit Palapa di ruang angkasa dipatri mulai dari Aceh Swarna Dwipa (Sumatera), tanah Jawi (Jawa) hingga Tanjungpura (Kalimantan). Mungkin sudah termasuk Timur Papua hehehe. Itulah imaji sang Bhayangkara: Mahapatih Gajahmada. Pemerintah mesti plot dana riset yang memadai untuk membuktikan secara empiris bahwa GJM benar benar asal Kalimantan bagian Barat, bukannya asal Champa, Jawa atau Sumatera. Sesiapakah ayah ibu yang menamai putranya Gajahmada? Asal Sanggaukah?

GJM ini sokoguru militer dan kepolisian Republik Indonesia karena lihai membina Majapahit–Emperium Nusantara. Siapakah guru militer GJM ini? Banyak pertanyaan.

Pada Soempah Palapa, GJM menyebutkan Bakullapura. Itulah Tanjungpura. Nama almamater kita: kampus negeri terbesar Bumi Khatulistiwa. Nama Kodam XII Tanjungpura. Adanya nama Bakullapura atau Tanjungpura adalah serat jiwa penghubung antara GJM dan Indonesia.

Saya sudah sowan ke Gubernur Sutarmidji dan Rektor Untan Prof Garuda Wiko via grup alumni Untan untuk berpikir riset serius tentang ini. Juga mengajak expedisi bersama pakar masing masing bidang, dikawal Kodam dan Polda. Yuk buat expedisi khusus GJM yuk. Kita mulai dengan ngopi pagi di kawasan Jl Gajahmada….*

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

WhatsApp Image 2019 11 24 at 21.12.13

Kapolres Landak Berkubang Bersepeda ke Destinasi Wisata Rombo Dait

IMG 20191125 184944 270

AMSI Gelar Indonesia Digital Conference 2019: Ajang Tukar Gagasan Era Revolusi Digital