Teraju News Network, RuMel – Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Provinsi Kalimantan Barat, Prof Dr H Chairil Effendy, MS mengarahkan agar seni pantun nusantara yang hidup di tengah masyarakat bisa dikompilasi sehingga tercatat sebagai budaya tak benda di Unesco-PBB.
“Mulai dari menyambut kelahiran, sunatan, khatamul quran, pinangan, pernikahan, sampai tausiah kematian.” Di wilayah kerja nyata seperti acara kenegaraan sampai memancing ikan pun harus direkam. Demikian pakar folklore yang juga Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar.
MABM masing masing kabupaten/kota juga ikut mempresentasikan kekuatan pantun lokal. Kesemuanya ini dalam rangka pemaknaan Hari Jadi Kota Pontianak sekaligus Sumpah Pemuda di mana bahasa adalah alat persatuan. Momentum hari hari besar sepanjang Oktober sampai Nopember dikemas dalam sebuah festival bernama Fena 2020 (Festival Nadi khaTULIStiwa). (kan)