in ,

Farewell Party untuk Siswa-Siswi Asing dari 10 Negara

WhatsApp Image 2018 06 05 at 14.10.59

Persembahan 29 Siswa-Siswi dari 10 Negara yang Telah Menjalani Kehidupan sebagai Siswa
Pertukaran Pelajar di Indonesia

teraju.id. Jakarta, 1 Juni 2018 – Yayasan Bina Antarbudaya menyelenggarakan malam perpisahan untuk siswa-siswi asing terpilih yang telah melakukan pertukaran budaya melalui program AFS dan Kennedy-Lugar
Youth Exchange and Study (KL-YES) di Indonesia. Siswa-siswi ini telah menjalani kehidupan di beberapa
kota yang tersebar di Indonesia. Pada malam ini, Bina Antarbudaya melepas 29 siswa-siswi asing yang
mengikuti program AFS & YES dari Amerika Serikat, Belgium, Belanda, Perancis, Hungaria, Italia, Jerman,
Jepang, Rusia, dan Spanyol. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2018 di Omah Pawon,
Jakarta Selatan.

Acara Tribute to Indonesia (malam perpisahan) menampilkan unjuk kebisaan oleh para 29 siswa-siswi
asing. Beberapa diantara mereka menampilkan tarian, nyanyian, puisi yang berasal dari kota di
Indonesia yang pernah mereka tinggali. Selain itu beberapa siswa-siswi akan menggunakan pakaian adat
dan menyanyikan lagu daerah Indonesia. Pada akhir acara, para keluarga angkat dari siswa-siswi asing
yang hadir dalam malam perpisahan turut memberikan pesan dan kesan mereka selama menjadi
keluarga angkat para siswa-siswi ini. Tak luput, para orang tua angkat mengucapkan terima kasih karena
mereka telah belajar banyak dan menjadi semakin mengerti akan arti positif dari perbedaan budaya dan
mengucapkan salam perpisahan.

WhatsApp Image 2018-06-05 at 14.11.01

 

Selain memberikan penampilan terbaik dari siswa-siswi asing, para tamu juga disuguhkan dengan
kumpulan video perpisahan yang telah disusun oleh para siswa-siwi asing yang berisikan kesan
mendalam selama mereka hidup di Indonesia. Acara ini dihadiri juga oleh Kak Nina Nasution (Direktur
Kantor Nasional), Kak Asmir Agoes (Ketua Dewan Pengurus), Mrs. Emily G. Abraham (Assistant Cultural
Attache Officer) dari Kedutaan Amerika Serikat, Mr. Jorg Kinnen (Counsellor Head of Division Cultural &
Press Affairs) dari Kedutaan Jerman, dan beberapa perwakilan Duta Besar negara lainnya.

Program pertukaran pelajar AFS di Indonesia telah berjalan selama 63 tahun, sejak tahun 1955. Mulai tahun 1985, program ini dikelola oleh Yayasan Bina Antarbudaya, suatu organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan, kepemudaan dan sosial.

AFS merupakan program pertukaran pelajar pertama yang dikelola Bina Antarbudaya berafiliasi dengan AFS Intercultural Program yang berbasis di New York, Amerika Serikat, sebuah organisasi berbasis relawan yang tertua dan terbesar di dunia.

Bina Antarbudaya sebagai organisasi pertukaran pelajar berperan menciptakan perdamaian dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan mengembangkan pemimpin masa depan. Bina Antarbudaya memiliki 20 chapter yang terletak di berbagai kota di Indonesia, yaitu: Ambon, Balikpapan, Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Bogor, Denpasar, Jakarta, Karawang, Makassar, Malang, Mataram, Medan, Padang, Palembang, Pontianak, Samarinda, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.

WhatsApp Image 2018-06-05 at 14.11.02a

Alumni AFS di Indonesia berjumlah kurang lebih empat ribu orang, diantaranya Taufiq Ismail (Penyair), Arief Rachman (Tokoh Pendidikan), Tanri Abeng (mantan Menteri BUMN), Yahya Muhaimin (Mantan Menteri Pendidikan), Imam Prasodjo (Sosiolog), Tri Mumpuni (Tokoh Energi) , Najwa Shihab (News Anchor), Valerina Daniel (Puteri Indonesia 2005), Indra Herlambang (Artis), Uli Herdinansyah (Presenter), Joko Anwar (Sutradara) dan lain-lain.(rilis Bina Antarbudaya Nasional)

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Yayasan Bina Antarbudaya
Jalan Limau no. 22 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130
Telepon: (021) 7222291 / 7235832 | Fax: (021) 7267118.
Web: www.bina-antarbudaya.or.id
www.afsindonesia.org
Facebook: Bina Antarbudaya | Twitter: @binabud |
Instagram: Bina Antarbudaya

Written by teraju

WhatsApp Image 2018 06 05 at 05.42.03

Hawa Nafsu Berbuat Jahat, Obatnya Berpuasa

IMG 20180614 140456 752

Ketika Keluarga Jawa “Belajar” dari Orang Melayu