Kesultanan Oman Tampilkan Peradaban Paling Aman

2 Min Read

teraju.id, Sukan – Stand paling megah di Pesta Buku Brunei 27-5/3/19 dalam rangka Hut Kemerdekaan Brunei ke-35 adalah Oman. Kesultanan Oman melalui Kedutaan Besarnya menampilkan buku budaya adiluhung sepanjang 400 juta tahun sebelum masehi.

Peradaban 400 juta tahun sebelum masehi itu diceritakan dalam buku. Tepatnya galian arkeologi dimana terbukti bebatuan pantai Oman berumur 400 juta tahun sebelum masehi.

Oman bertetangga dengan Arab, Uni Emirat Arab, dan Yaman. Negeri ini adalah negeri pertama yang menerima dakwah Nabi Muhammad Saw.

WhatsApp Image 2019-03-03 at 09.04.06

Negara kesultanan absolut ini punya peradaban laut yang hebat. Keterampilan membuat perahu dan kapal diteruskan turun temurun hingga era modern. Oman kaya akan seni, terutama opera.

Di stand pameran disediakan satu set sofa. Di atas meja disediakan camilan dodol halwa dan kurma. “Silahkan dinikmati,” sambut Bahaudin, penjaga stand. Baha’ yang dalam bahasa Melayu Pontianak berati untung ini, dalam Bahasa Arab berarti cantik. Oman menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari.

Stand berkarpet merah ini memajang pakaian adat, buku dan foto galeri yang memikat. Pada bagian pintu masuk gedung Sukan mereka bangun satu tenda Arab. Di tenda ala gurun pasir itu mereka memberikan pelayanan cara memasak halwa dan kurma.

WhatsApp Image 2019-03-03 at 09.04.55

Melalui flyer dan vidio layar LCD tergambar kekayaan Oman yang luar biasa. Mulai dari laut hingga gurun dengan habitatnya. Di antaranya kura kura atau penyu pantai serta oryx. Oryx adalah binatang mirip kambing, tetapi tanduknya sangat tinggi, panjang dan lurus. Oman dinobatkan UNDP sebagai negara paling stabil di jazirah Arab.

Negeri ini semakin progresif di bawah kepemimpinan Sultan Qaboos Bin Said. (Nuris)

 


Kontak

Jl. Purnama Agung 7 Komp. Pondok Agung Permata Y.37-38 Pontianak
E-mail: [email protected]
WA/TELP:
- Redaksi | 0812 5710 225
- Kerjasama dan Iklan | 0858 2002 9918
Share This Article
Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.