teraju.id, Pontianak – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) memperkirakan musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia pada 2017 akan mundur dari siklus normal. Musim kemarau diprediksi akan dimulai pada Mei 2017.
Deputi Klimatologi BMKG, R. Mulyono Rahadi Prabowo di gedung BMKG, Jakarta Pusat merilis prediksi dimana sebagian besar wilayah Indonesia akan masuk musim kemarau pada bulan Mei, Juni, Juli 2017, meskipun ada beberapa wilayah Indonesia pada bulan Maret-April yang sudah masuk kemarau.
Untuk puncak musim kemarau 2017 diprakirakan dominan terjadi antara bulan Juli-September 2017, dengan persentase sebesar 85.6 %. Namun kondisi musim kemarau tahun ini secara umum akan berjalan normal, jika dibandingkan musim kemarau 2015 yang disertai kuatnya badai El Nino.
Meskipun demikian, perlu tetap diwaspadai potensi dari dampak-dampak yang terjadi akibat kemarau, seperti kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Mengingat tahun lalu, karhutla di Kalbar menyebabkan sesak napas dan sekolah-sekolah diliburkan karena menghindari dampak penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ispa).
Peringatan dini ini dilansir untuk kewaspadaan dini masyarakat khususnya Kalbar yang termasuk rentan karhutla, termasuk kebakaran di perumahan/pemukiman. Kemarau dan ekses kebakaran ini merupakan musuh bersama yang mesti dihadapi secara bersama-sama pula. (Nuris)