teraju.id, POLDA – Kapolda mengingatkan bahwa tantangan di luar semakin kompleks, siswa polisi jangan sampai terjebak dalam penggunaan HP.
“Jangan sampai ada mengunggah dan mentransfer ujaran kebencian melalui media sosial dampaknya akan ditanggung sendiri, karena ada undang undang Informasi Tehnologi Elektronik yang bisa menjerat siapa saja yang melakukan ujaran kebencian,” ujar Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Musyafak didampingi Waka Polda Brigjen Drs. Joko Irianto saat makan siang bersama siswa Brigadir Polisi di SPN Pontianak, Jumat (6/1).
Siswa sebanyak 324 orang yang awal bulan Maret mendatang akan mengakiri pendidikan di SPN Pontianak dan akan mengimplementasikan Ilmu yang diperoleh dilembaga pendidikan melalui pengabdian kepada masyarakat dengan Pangkat Brigadir dua polisi.
Pada kesempatan tersebut, Kapolda mengingatkan siswa Brigadir Polisi bahwa ia adalah orang-orang pilihan, karena dari empat ribu lebih pemuda yang mendaftar polisi, hanya 324 yang lulus dan lolos sehingga bisa mengikuti pendidikan. Oleh karenanya, Kapolda minta supaya waktu yang tersisa dimanfaatkan dengan sungguh sungguh.
“Jadilah teladan di lingkungan keluarga dan tempat tinggal. Tantangan tugas yg dihadapi berbeda dengan realita di lapangan, perintah tugas dengan perintah orang tua harus diutamakan perintah tugas.”
Para siswa ini terdiri dari berbagai etnis, lanjut Kapolda, oleh sebab itu jiwa korsa harus terus dipupuk agar kebhinekaan dan NKRI tetap terpatri dalam sanubari.