in ,

Kisah Pelajar SMAN 1 Pontianak di Negeri Pizza

IMG 1584
Foto: Di dalam Colosseum, Roma/dok Pribadi

Ciao! Nama saya Nada Atika, biasanya dipanggil Nada. Saya dari SMA Negeri 1 Pontianak, dan sekarang sedang berada di Roma, Italia dalam program pertukaran pelajar bersama Bina Antarbudaya.

Semua berawal dari dua tahun lalu, waktu saya baca sebuah pesan di grup keluarga tentang dibukanya seleksi pertukaran pelajar untuk anak kelas X SMA. Dibekali dengan semangat, doa, mimpi, usaha, dan dukungan orang tua, saya berhasil menjadi salah satu yang terpilih untuk menjalani sebuah petualangan yang luar biasa.

Dengan pengetahuan bahasa Italia yang pas-pasan, saya dan 13 teman-teman lainnya naik ke pesawat dengan perasaan campur aduk. Pernah nonton film Moana? Ada sebuah adegan dimana Moana pergi berlayar meninggalkan rumahnya tanpa tahu cara berlayar, dan seperti itulah kami. Meninggalkan teman, keluarga, dan zona nyaman kami. Alhamdulillah sekarang saya dan semua teman-teman sudah lancar berbahasa Italia dan bahkan sudah bisa berbagi cerita dengan bahasa Italia.

Menjalankan kehidupan di Italia tentunya tidak sama dengan kehidupan yang sudah saya jalankan selama 17 tahun di Indonesia. Menghadapi budaya barat, membutuhkan pikiran yang terbuka yang diimbangi dengan integritas diri yang baik. Setiap harinya, ada berbagai tantangan (salah satu contohnya adalah salah naik bis saat kuota dan pulsa habis, percayalah ini hal yang sangat wajar di awal program) yang tanpa sadar membuat saya semakin dewasa dalam memecahkan masalah dan berfikiran luas.

Foto: di sekolah, dengan teman-teman sekelas dan guru bahasa Inggris/dok pribadi
Foto: di sekolah, dengan teman-teman sekelas dan guru bahasa Inggris/dok pribadi

Sekolah di Italia adalah sebuah pengalaman yang extraordinary. Sistemnya yang beda dengan Indonesia, yaitu dengan interrogazione atau dalam bahasa Indonesia sama dengan interogasi, dimana murid-murid yang berbicara dan menjelaskan kembali materi yang sudah diajarkan oleh guru. Disini saya dikagumkan dengan teman-teman saya yang selalu serius mencatat saat guru menjelaskan, dan selalu belajar setiap harinya demi mempersiapkan diri untuk interogasi. Semangat belajar mereka yang tinggi menurut saya sangat patut dicontoh dan membuat saya tertantang untuk menjadi sebaik mereka.

Spaghetti, pizza, sepak bola, dan gelato? Italia memang terkenal dengan hal-hal yang saya sebutkan tadi, tapi menurut saya Italia lebih dari itu. Menurut pandangan saya, Italia itu: orang-orang yang ramah, hangat, dan terbuka, makanan yang super enak dan beragam (bukan cuma pizza dan pasta, nasi juga ada kok!), puluhan jenis roti, keju dan pasta, kopi espresso, bangunan-bangunan antik, dan hal-hal kecil lain yang sekarang sudah saya anggap biasa.

Beruntung saya ditempatkan di kota Roma. Ibukota Italia, sering juga disebut sebagai Kota Abadi, memang pantas disebut sebagai kota terindah di dunia. Reruntuhan-reruntuhan dari zaman Romawi, air mancur megah dari zaman barok, museum-museum bersejarah, dan gereja-gereja indah yang tak terhitung jumlahnya. Setiap ada waktu, saya pasti tidak mau buang-buang kesempatan untuk menjelajahi kota Roma yang tak ada habisnya. Sambil pergi-pergi, sambil cari jati diri, kata salah satu teman saya yang sekarang berada di Milan. Dan memang benar, dengan kesempatan ini, saya belajar bersyukur terhadap segala yang saya dapatkan sekarang.

Selama saya disini, banyak sekali hal-hal baru yang saya dapatkan. Belajar membuat pizza, menyesuaikan diri dengan temperatur yang berubah-berubah drastis, merasakan musim dingin dan melihat salju untuk pertama kalinya, sampai belajar bermain ski. Dari berbagai macam pengalaman, mengenalkan budaya Indonesia adalah favorit saya. Mulai dari respon baik orang-orang setiap saya memakai batik, pujian teman-teman dan volunteer setelah saya menampilkan tari kipas di AFS Camp, sampai teman-teman sekelas yang ingin ikut pulang ke Indonesia setelah saya menampilkan presentasi tentang Indonesia (tapi saya bilang gak bisa karena saya udah rencana bawa pulang nenek saya disini yang jago banget masak).

Jadi.. itulah cerita tentang pertukaran saya di Italia, yang masih akan berlanjut selama 2 bulan kedepan. Untuk adik-adik yang akan melakukan seleksi, selamat berjuang! Jangan lupa berdoa dan berusaha, insya Allah hasilnya tidak akan menghianati. Saya tunggu cerita kalian! (Roma, 29 April 2017, Nada Atika)

Foto: Sewaktu Exchange Week di Pegunungan Alpen, SALJU/dok pribadi
Foto: Sewaktu Exchange Week di Pegunungan Alpen, SALJU/dok pribadi

Written by teraju

IMG 20170430 215358 850

HMI Komisariat Isip Gelar “RAK & SALG”

WhatsApp Image 2017 04 30 at 22.37.58

Kelakar OSO tentang Pegang “Bigik”, PKS sampai Guru Politik Ishak Saleh