Berdasarkan media kumparan.com Hi!Pontianak, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Heronimus Hero, mengungkapkan pemilihan Duta Pertanian Kalimantan Barat 2019 merupakan ajang pertama di Indonesia. “Mereka yang terpilih itu nanti akan menjadi juru kampanye. Membantu pemerintah menyebarluaskan program, prospek-prospek pertanian, dan lain sebagainya. Mereka juga akan mengajak masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas tidak hanya di dunia pertanian, tapi bisa juga perkebunan atau peternakan,”
Saya Constanius Putra Bepa, usia Saya 21 tahun. Akhir Agustus lalu Saya mengikuti ajang Pemilihan Duta Pertanian Provinsi Kalimantan Barat 2019. Ajang tersebut diikuti sebanyak 14 finalis putra dan 13 finalis putri dengan total 27 finalis dengan mewakili daerah masing-masing kota/kabupaten yang ada di Kalimantan Barat, kebetulan Saya mewakili daerah asal tercinta, Kabupaten Landak. Tepat pada tanggal 24 agustus 2019 pada malam penobatan Saya mendapat kategori pemenang Duta Pertanian Favorit Prov. Kalimntan Barat 2019 setelah melakukan karantina selama kurang lebih 7 har.
Dilangsir dari teraju.id, tak kalah meriah dan spektakuler, terdapat ajang pemilihan Duta Tanaman Pertama yang ada di Indonesia yang di selenggarakan di Provinsi Kalimantan Barat. Geliat Kampoeng English Poernama Agro (KEP’s Agro) bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam tajum perdana Indonesia “West Kalimantan Plants Ambassador 2019”. Seleksi melibatkan 1000-1500 muda millenial agar peduli tanaman di sekitarnya terkait mewujudkan bumi yang sejuk dan hijau serta produktif secara sustainable (lestari).
Menurut Saya yang menarik dari ajang pemilihan duta tanaman (dan ini juga berbeda dari ajang pemilihan yang pernah Saya ikuti selain Duta Pertanian) adalah karantinanya. Biasanya karantina pada ajang pemilihan duta lainnya kami menginap di hotel atau karantina lepas, tetapi di duta tanaman kami menginap tidak di hotel melainkan di sebuah masjid dan itu menurut Saya beda dari ajang pemilihan duta yang lainnya. Karena itu, dengan karantina seperti ini kami dapat membaur dengan sesama finalis bahkan dengan masyarakat di sekitar tempat kami menginap, 2 hari 1 malam melalui masa karantina sudah melekat jiwa kekeluargaan yang kami miliki layaknya sudah mengenal lama, rasanya tak ingin pisah. Selain itu, pemilihan tempat yang jauh dari keramaian penduduk dan dengan hutan yang masih asri membuat suasana menjadi damai, panitia serta dewan juri juga ramah-ramah dan mudah diajak untuk berkomunikasi.
Ajang ini membuat kami akrab dengan dilakukannya kegiatan bernama “dinamika Kelompok”, kegiatan ini dilakukan secara berkelompok dan kami diberi tugas untuk memecahkan suatu soal yang diberikan dewan juri. Disitulah kami diberi tantangan untuk dapat mencapai suatu persoalan dengan hasil keputusan dapat diterima bersama, dengan waktu 20 menit kami sangat merasa tertantang karena pendapat yang kami miliki berbeda-beda. Puji Tuhan, hasilnya kami dapat melakukan dengan baik dan di ajang ini tidak ada catwalk, sesuatu yang biasa dilakukan oleh seorang model dan di Duta ini tidak perlu ada penilaian catwalk karena pada intinya nanti kami akan lebih banyak melakukan kegiatan dilapangan.
Saya berharap, dengan mengikuti ajang pemilihan duta tanaman ini Saya dapat mengembangkan kemampuan yang Saya miliki dan yang telah Saya dapatkan sebelumnya, berbekal dari ajang duta lingkungan (2016-2017) dan duta pertanian (2019). Saya juga memiliki program kerja “tampulampot buah jambu kristal” yang akan saya mulai pada bulan Januari mendatang, dengan melakukan kerjasama bersama petani yang ada di Kubu Raya tepatnya di Desa Rasau Jaya 3 dan infonya di KEP’S agro lahan kosongnya dapat digunakan oleh siapapun untuk melakukan cocok tanam Saya mempunyai ide untuk memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki oleh KEP’S agro untuk di buat lahan khusus buah jambu kristal. Beberapa hal yang juga telah Saya diskusikan dengan Bapak Hero selaku Kepala dinas Pertanian terkait sebuah aplikasi bernama LoveFarm! Semoga dapat terealisasikan agar dapat memudahkan petani di Kalimantan Barat.
“Didalam sebuah kompetisi pasti ada menang dan kalah, sudah hukum alam. Disini Saya sudah melakukan yang terbaik sesuai kemampuan yang saya miliki dan saya berharap hasilnya tidak mengecewakan terkhusus dukungan dari Dekan FKIP, dosen-dosen di prodi pendidikan matematika, Dinas Pertanian (Bapak Hero dan Ibu Endang), kedua orangtua, keluarga, sahabat, teman-teman semuanya membuat Saya ingin mempersembahkan yang terbaik yang saya miliki.” (Article by Bepa-salah satu finalis Duta Tanaman Kalbar 2019)