Oleh: Era Anggini
” Bulan Bahasa ”
Saat mendengar kalimat diatas,tentunya tidak sedikit dari teman-teman yang belum mengetahui makna dari kata tersebut. Barangkali ada yang berpikir seperti ini :
▪ Bulan bahasa itu bulannya bisa bicara ya?
▪ Bulan bahasa itu perayaan hari bahasa? | Memangnya ada?
▪ Aku baru tau kalau ada bulan bahasa,sejak kapan ada di Indonesia?
Nah,untuk menjawab pertanyaan -pertanyaan tersebut mari simak sejarah mengenai Bulan Bahasa terlebih dahulu yuk!
Bulan bahasa diperingati setiap bulan Oktober. Bulan Oktober dipilih sebagai bulan bahasa dan sastra merujuk pada sejarah bangsa, karena pada bulan ini tepatnya 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah pemuda,dimana ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni bahasa Indonesia.
Kebanyakan para penggiat literasi, akademisi, dan pemerhati bahasa akan menggelar berbagai kegiatan di bulan ini. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kepada khalayak umum mengenai adanya bulan bahasa dan sastra Indonesia. Hal tersebut juga dilakukan oleh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Pontianak,khususnya para mahasiswa baru di Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Mereka menampilkan drama, puisi, dan pameran mading bulan bahasa yang diselenggarakan di Gazebo IAIN Pontianak,Senin lalu (28 Oktober 2019).
Hal tersebut dilakukan atas inisiatif dari dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia bu Farninda Aditya, M. Pd.
Dosen sekaligus penulis tersebut, telah seringkali memberikan metode-metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif kepada para mahasiswanya.
Pada sesi penutupan, ia melontarkan kalimat :
” Terimakasih atas partisipasi kalian, ini benar-benar diluar ekspetasi saya. Saya pikir palingan mading yang akan dibuat datar, dengan tempelan-tempelan seadanya. Namun, saya sangat terkejut ketika melihat mading yang bagus-bagus
,serta penampilan drama dan puisi yang tidak saya perkirakan sebelumnya.” paparnya saat itu.
Semoga kegiatan-kegiatan inovatif seperti itu terus digaungkan di Indonesia. Karena bukan hanya para penggiat literasi maupun Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) saja yang harus menjaga bahasa agar tidak pupus ditelan zaman, namun yang paling wajib menjaganya ialah para generasi penerus bangsa, yang merupakan agen perubahan bangsa.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengajak teman-teman untuk bersama-sama menjaga dan menguatkan persatuan bangsa. Mari Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing !!
SELAMAT BULAN BAHASA NEGARAKU TERCINTA INDONESIA 💛