Oleh: Mita Hairani
Menulis diary (buku harian) atau tidak, tampaknya tidak begitu berpengaruh bagi sebagian besar orang. Faktanya banyak sekali yang sampai saat ini belum menulis diary karena belum mengetahui banyaknya dampak positif dari menulis buku yang satu ini.
Dengan menulis buku harian, kita dapat menuangkan segala pemikiran dan perasaan atau emosi yang meliputi emosi positif dan negatif, kita juga dilatih untuk mengingat kembali hal-hal yang telah kita lakukan dalam satu hari sehingga selain melatih daya ingat, juga dapat membuat kita mengenal diri sendiri dan menjadi kenangan bagi si penulis nantinya. Saat menulis buku harian, secara tidaklangsung kita belajar untuk berpikir sistematis.
Berlatih untuk menulis secara rutin bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula hal yang sulit. Butuh kemauan yang kuat sehingga dapat terhindar dari rasa malas yang kadangkala menggerogoti. Namun hal itu bisa menjadi mudah apabila kita sudah terbiasa, bahkan ketika menulis buku harian sudah menjadi bagian dari rutinitas kita, kita akan merasa ada yang kurang apabila tidak menulisnya dalam satu hari. Sebenarnya banyak sekali dampak positif menulis, termasuk menulis buku harian yang tak dapat dituliskan satu persatu dalam tulisan ini. Oleh karena itu alangkah baiknya jika mulai sekarang kita mencoba untuk menulisnya.
Singkatnya itulah yang saya sampaikan kepada kelas Stephen King pada program Rumah Literasi FUAD. Semua mahasiswa anggota Rumah Literasi diminta untuk menulis dalam buku diary setiap hari dalam satu minggu. Pada hari Jumat, buku harian itu kemudian diperiksa oleh pembimbing kelas Rumah Literasi untuk kemudian dibahas kembali dan diapresiasi. Hampir semua anggota kelas Stephen King konsisten menulis meskipun masih ada yang belum memenuhi target.
Setelah diperiksa dan dijelaskan kembali tentang manfaat serta tips menulis buku harian, mereka diminta kembali untuk menulis apa yang telah mereka dapatkan hari ini dengan format buku harian. Di Akhir pertemuan, lagi-lagi pembimbing memberikan apresiasi berupa buku kepada penulis terbaik minggu ini. Kebetulan penulis terbaik minggu ini di kelas Stephen King sama dengan minggu lalu, yakni Tia Oktavianti.
Tia mengaku senang atas prestasi yang didapatkannya namun ia juga ingin teman-temannya lebih beraemangat untuk menulis.
“Saya merasa senang sekali kak, tapi saya lebih senang lagi jika kawan-kawan saya yang lain lebih semangat dan makin termotivasi untuk menulis, bahkan punya keinginan kuat untuk bisa lebih dari Tia,” ujarnya. (*)