Oleh: Leon Woltermann*
Saya seorang mahasiswa Bahasa Indonesia dari Jerman. Sekitar empat bulan yang lalu, kedutaan Indonesia di Berlin mengadakan lomba pidato. Karena saya salah satu pemenang lombanya, saya diundang mengikuti upacara di Istana Negara bersama Pak Joko Widodo.
Semua peserta berasal dari 19 negara dari seluruh dunia dan berkumpul di Jakarta untuk merayakan ulang tahun ke 73 Republik Indonesia.
Undangan kami berlaku untuk upacara penurunan bendera yang berlangsung pada sore. Pada siang kami bersiap-siap. Sebenarnya kami bebas berbaju pakaian khas negara kami masing-masing, seperti peserta dari Arab Saudi yang memakai baju tradisional Arab. Sayangnya di Jerman sudah tidak ada baju tradisional lagi jadi saya memakai jas saja.
Pada siang kami berangkat naik bis. Para polisi mengawal kami dengan motor. Ketika sampai kami langsung lewat pemeriksaan keamanan dan masuk istana negara. Setelah masuk kami mendapatkan makanan, minuman dan souvenir, yaitu cangkir dengan tulisan istana negara.
Acaranya mulai dengan tarian-tarian dari beberapa suku tertentu. Saya pun sangat terkagum dengan pertunjukan silat yang diikuti oleh ratusan orang.
Ketika Pak Jokowi datang semua penonton berdiri. Beliau menyambut beberapa orang. Kemudian beliau menerima sebuah obor dari para atlet.
Sebelum menghidupkan api Asian Games beliau jogging seputaran bersama para atlet sambil memegang obornya. Itulah Jokowi! Keren!
Setelah itu para tentara masuk tempat upacara dan berbaris keliling taman istana negara. Habis berbaris mereka tidak bergerak cukup lama sampai upacara penurunan bendera dimulai.
Sambil sang merah putih turun, semua penonton berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama. Pada saat itu saya rasa sangat senang dan terhormat. Meskipun saya bukan orang Indonesia, saya diundang mengikuti upacara sepenting ini dan menyanyikan Indonesia Raya bersama Bapak Presiden.
Terima kasih Indonesia yang dari saat itu selalu akan ada di hati saya yang terdalam.
* (Penulis adalah mahasiswa Hamburg University, Jerman yang mendapatkan juara pertama lomba pidato Bahasa Indonesia dan berhak mengikuti kegiatan di Istana Negara 2018 dan peserta magang di Pusdiklat TOP Indonesia Cq teraju.id -Kampoeng English Poernama bulan Februari – April 2018).