teraju.id, Jakarta – Menjawab masalah kebangsaan kekinian sekaligus merayakan 60 tahun AFS serta 31 tahun Binabud aktif dalam pertukaran pelajar antarnegara menghadirkan acara khusus bernama “Youth Summit” bertempat di Gedung Auditorium Universitas Trilogi, Jakarta, Jumat, 18/11/16. Youth Summit mengangkat tema “Smart Nation, Harmony in Diversity”.
Acara yang dimulai dengan kata sambutan Dewan Pembina Binabud Asmir Agus menekankan bahwa Nusantara ini sangat besar dan indah, namun terancam keretakan. Keretakan itu akibat musuh bersama yang masih berkeliaran di sekitar kita bernama kebodohan, ketidakadilan dan ketidakpedulian.
“Akibat kebodohan, ketidakadilan dan ketidakpedulian manusia bertikai. Sedih sekali karena dunia ini indah dan jiwa raga kita ini mengajarkan banyak hal tentang keindahan. Lima huruf bernama peace dan damai inilah yang hendak kita bicarakan di dalam forum Youth Summit hari ini,” ungkap Asmir seraya menyatakan, Binabud mesti bisa melaksanakan damai demi terwujudnya tatanan Nusantara maupun dunia yang aman dan sejahtera.
Di tempat yang sama, Rektor Universitas Trilogi, Prof Dr Asep Saifuddin, M.Sc dalam pidato pembukaannya menyatakan, dari tema “smart nation, harmony in diversity” menyebut nama-nama narasumber yang dikenal membanggakan seperti tokoh perdamaian Maluku Jackie Manuputi dan Ketua MUI Maluku Dr Abidin Makao, Gilbert Nadapdap seorang siswa SMA dimana preparat risetnya diterbangkan oleh NASA ke luar angkasa, maupun pakar nuklir Dr Ir Yudi Utomo Imardjoko. “Narasumber yang hadir di Youth Summit adalah manusia pekerja keras dan pekerja cerdas yang inspiratif. Bangsa ini sangat maju jika banyak generasi muda seperti mereka,” ungkap guru besar bidang genetic diversity ini.
“Saya menekuni bidang genetic. Progress atau perkembangan individu hanya akan terjadi jika ada keragaman genetic. Dalam kehidupan budaya juga mesti divers atau beragam,” ungkapnya.
Kata Asep, Indonesia hanya membutuhkan budaya hormat-menghormati atau toleransi. Dan hal itu dibenarkan oleh agama, bahwa perbedaan adalah rahmat. Rahmat untuk kemajuan. Tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk dunia.
Youth Summit diikuti oleh 200-an pemuda dari Jakarta dan sekitarnya. Sesi pertama menghadirkan tokoh peraih Maarif Award Jackie Manuputi dan Ketua MUI Maluku Abidin Makao di mana keduanya menceritakan bagaimana Ambon pernah rusuh kemudian kini menjadi laboratorium perdamaian dunia.
Seusai shalat Jumat dilanjutkan dengan sesi kedua dengan menghadirkan narasumber Gilbert Nadapdap dan Dr Ir Yudi Utomo. Gilbert menceritakan bagaimana idenya berhasil memenangkan riset fermentasi berikut alat mikro-chip serta diterbangkan NASA ke luar angkasa. Sementara Dr Ir Yudi Utomo menceritakan PT BatanTek diambang kehancuran, namun dengan sentuhan riset nuklirnya berhasil berkembang hingga pembangunan pabrik PT BatanTek di Amerika Serikat untuk memproduksi radio isotop yang amat dibutuhkan bidang kesehatan.
Adapun sesi terakhir mengangkat tema bisnis kreatif start-up dengan menghadirkan narasumber Dayu Dara Permata selaku co-founder PT Gojek Indonesia.