teraju.id, Poernama Valley – Binabud Chapter Pontianak menyatakan diri siap menerima kehadiran siswa Jepang dan Italia dalam program pertukaran pelajar 2019. Hal ini ditegaskan Koordinator Hosting, Dwi Syafriyanti, SH, MH di sela kegiatan Orientasi Host Family, di Kantor Binabud Chapter Pontianak, Sabtu, 22/6/19.
Menurut Dwi, siswa Jepang dan Italia akan hadir di Kota Pontianak pada 6 Juli 2019. Mereka akan ditempatkan di sekolah SMAN 1 dan SMA Santo Paulus selama 10 bulan. Pelajar asing itu juga ditempatkan ke rumah orang tua asuh yang telah lolos seleksi. “Orientasi host family dan host school dilengkapi dengan uraian pengalaman host family maupun host school tahun 2018.”
Kata Dwi, tahun 2019 adalah tahun kedua Binabud Chapter Pontianak menerima siswa asing dalam pertukaran pelajar. Sebelumnya sejak tahun 2013, Binabud Chapter Pontianak secara rutin mengirimkan pelajar Kalbar ke Negeri Paman Sam dan Eropa. Adapun pelajar asing yang hosting di Pontianak pada tahun 2018 berasal dari Belgia dan ditempatkan di SMAN 1 dan SMAN 4.
Binabud yang merupakan singkatan Bina Antarbudaya Chapter Pontianak (The Indonesian Foundation for Intercultural Learning) merupakan badan resmi swasta Indonesia yang bekerjasama dengan AFS Intercultural Programs dalam melaksanakan programnya di Indonesia. Binabud Pusat didirikan pada tanggal 2 Mei 1985 sebagai badan yang menangani program dan pembelajaran antarbudaya (intercultural learning), sementara Binabud Chapter Pontianak terbentuk sejak 2013 menyusul SK dari Binabud Pusat sebagai Chapter ke-20 (termuda) dari seluruh Indonesia.
Bina Antarbudaya melalui program-programnya mengusahakan terciptanya perdamaian dunia dengan cara menumbuhkan kesadaran akan persamaan martabat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa.
“Kunci keberhasilan perkembangan program Bina Antarbudaya terletak pada besarnya partisipasi tenaga sukarelawan, peserta, keluarga, dunia pendidikan dan masyarakat,” kata Dwi seraya menjelaskan bahwa inti program adalah suatu hubungan yang unik di mana seorang siswa diterima secara sukarela sebagai anggota baru pada suatu keluarga yang berasal dari lingkungan budaya yang lain untuk jangka waktu tertentu. Selama itu, siswa mengikuti satu program pendidikan melalui pemahaman pada keluarga, sistem pendidikan dan kehidupan masyarakat pada umumnya sehingga diharapkan siswa dapat mengenal budaya setempat dengan lebih baik. (Nuris)