teraju.id, Bandar Sri Begawan – Menerima pengunjung di stand Kesultanan Oman, Multashar mengenakan gamis putih dab kopiah hitam tradisi Timur Tengah. Ia menjelaskan bahwa Sultan Qaboos Bin Said yang kini berkuasa memberikan kebebasan kepada wanita muslim untuk berkarir.
“Muslimah di Oman bisa jadi penyanyi, polisi bahkan tentara,” ungkap Multashar, Minggu, 3/3/19. Ia datang dari Oman ke Brunei khusus untuk kegiatan pameran Pesta Buku Brunei. Pria yang pernah berkunjung ke Indonesia ini menjelaskan hubungan bilateral Oman dengan Indonesia juga sangat bagus.
Dikisahkan bahwa Oman sejak dulu kala telah menerapkan aspek demokrasi. Kebebasan diberikan sultan. “Saat Sultan menerima surat dakwah dari Nabi Muhammad Saw langsung diterima dan para sahabat datang mengajarkan Islam dengan damai. Sejak itulah Islam berkembang di Oman dengan aman.”
Oman kata Multashar tidak suka perang. Politik luar negerinya bebas dan aktif. Idiologi negara barat disaring positif dan negatifnya. “Opera terbaik ada di Oman,” tuturnya. Eropa belajar opera juga justru dari Oman. Begitupula konser. Banyak maestro lahir dari Oman.
Kesan Islam yang ditampilkan Oman sangat moderat. Misalnya tentang busana. Di Oman tidak terlalu ketat. Memang sebagian besar muslimah mengenakan jilbab syariah, tetapi ada juga yang meletakkan saja kerudung di atas kepalanya sehingga rambut depan jelas terlihat.
“Oman moderat,” kata Multashar. Karena moderat dan toleransi tinggi, maka Oman aman. (Nuris)