teraju.id, Pontianak – Pekan ini media sosial sedang hangat dengan perihal program yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yakni program Belajar dari Rumah yang tayang di TVRI sejak Senin (13/4). Adapun penyiaran materi pelajaran mencakup semua jenjang, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Masing – masing jenjang berdurasi 30 menit.
“Maksud dan tujuannya bagus, agar kegiatan belajar merata di seluruh nusantara, tapi terkadang kurang dapat diterima oleh sebagian pendidik dan murid, karena materi yang disampaikan berbeda,” tutur Rini(47), orang tua siswa jenjang SD.
“Belum lagi ditambah dengan letak geografis Indonesia yang sebagian besar masyarakat pedalamannya tidak memiliki sinyal yang baik, serta waktu pembelajaran yang singkat, saya sebagai orang tua jadinya harus turut mendampingi anak di depan televisi agar dapat membantu anak saya jika kurang paham, belum lagi anak tuh kalo ga didampingi yang ada malah buka chanel lain atau kartun,” kritik halus Rini.
Namun, berbeda dengan Sherli(29) yang merasa sangat terbantu, “Program ini sangat membantu ya, khususnya kami para orang tua dapat dengan mudah mengakses siaran acara tersebut untuk anak kami belajar, sehingga anak kami tidak merasa bosan di rumah,” apresiasi orang tua siswa PAUD ini.
Sherli menganggap bahwa program Belajar dari Rumah sangat membantu untuk mengedukasi anaknya yang merupakan siswa TK/RA (Raudatul Atfal). Guru di sekolah mengimbau dan memonitor via group whatsapp para orang tua murid untuk menyaksikan tayangan tersebut. Sherli dan anaknya selalu menunggu di depan televisi agak lebih awal sebelum tayangan jenjang Anak Usia Dini (PAUD) dimulai. “Anak saya antusias menonton acara Jalan Sesama walaupun hanya tayang selama setengah jam,” syukur Sherli.
Setiap langkah Kemendikbud tidak akan terlepas dari pro dan kontra masyarakat terkait latar belakangnya yang berbeda. Namun mereka tetap akan berupaya untuk mengusahakan siswa yang terkendala dengan akses internet dan juga keterbatasan jaringan saat melakukan aktifitas belajar dari rumah. Selain itu Kemendikbud akan tetap melakukan monitoring dan evaluasi mengenai program ini bersama lembaga non pemerintah. (nur)