teraju.id, Pontianak – Tanpa ba bi bu, si jago merah menari-nari di malam hari yang baru saja ditinggalkan mentari sore, Jumat, 24/3/17. Kepulan asap pekat laksana tarian peri di malam nan pualam dengan sinar rembulan. Kontras sekali tampak dari kejauhan. Sesekali dari jarak dekat warna asap hitam pekat berubah menjadi merah membara. Apalagi hembusan angin cukup keras datang sesekali.
Sirine pemadam kebakaran meraung-raung dari segenap penjuru kota sehingga membuat warga terkesiap seraya bertanya-tanya ada kebakaran di mana lagi? Sebab baru saja terjadi kebakaran sehari sebelumnya.
Satu, dua, tiga, sampai lebih dari 20 unit pemadam kebakaran tiba di lokasi yang bersebelahan dengan Gedung SD Muhamadiyah Jalan Ahmad Yani, jantung kota Pontianak. Mereka berusaha konsolidasi menjinakkan api. Sementara jalur jalan protokol sempat macet karena pengguna jalan juga ingin menyaksikan dari jarak dekat atau mengurangi kecepatan kendaraannya.
Penghuni yang berada di Mess Ketapang tak perlu diajari bagaimana menyelamatkan diri. Mereka berhamburan menyelamatkan sisa perlengkapan yang masih bisa dijemput dari bangunan yang sudah uzur dan dominan berbahan kayu tersebut sehingga ludes disantap si jago merah bagaikan melahap kerupuk.
“Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di sini,” ungkap petugas pemadam sekitar pukul 21.00 di bilangan Jalan HM Sood. Kondisi air perbekalan banyak unit pemadam dan adanya parit di sekitar lokasi dengan kondisi berisi memudahkan upaya menguasai api. Si jago merah benar-benar dapat ditumpas sekira pukul 22.10. Adapun penyebab kebakaran hebat di kawasan Parit Tokaya, Pontianak Selatan ini sedang diselidiki aparat berwenang. Namun dugaan sementara adalah korsletting aliran listrik. Sementara kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Sementara warga yang berada di lokasi takjub dengan kerja keras pemadam. “Jika saja mereka terlambat datang, maka bangunan SD Muhammadiyah bisa turut ludes dilumat api yang mengamuk tak mengenal kata ampun.” (Nuris)