Oleh: Tuti Alawiyah
Hari ini sudah masuk hari yang baru lagi dalam hidup kita, artinya akan ada tantangan dan makin bertambah tantangan itu. Tanda tanya adalah, apakah semakin menguat atau sebaliknya semakin melemah?
Setahu saya hidup harus mampu berkomitmen dan konsisten. Karena konsistensi dapat menjadi motif yang sangat kuat seseorang dalam mengatur dan memenangkan hidup ini. Seorang trainer dan motivator termuda nomor 1 Indonesia mengatakan, kesuksesan-kesuksesan besar yang diraih oleh banyak orang di usia yang relatif muda dewasa ini tidak lepas dari cara mereka mengatur dirinya sebaik mungkin.
Seringkali saya membuat kesalahan-kesalahan dalam hari-hari saya. Sudah dipikirkan waktu ini melakukan yang ini dan waktu akan datang melakukan yang akan datang. Kesempatan untuk menyamai atau melebihi tokoh terkaya tidak sama pentingnya seperti kebiasaan-kebiasaan yang telah dilakukannya setiap hari. Namun, itu saya anggap sebagai proses pembelajaran dan saya menyadari kesalahan itu, saya langsung memperbaikinya.
Suatu kali, hambatan tiba-tiba menghampiri. Belum selesai pekerjaan sebelumnya, malah menimbulkan pekerjaan baru. Hingga menjadikan rencana awal terhambat. Dan ujungnya seringkali kita mendengar pertanyaan bingung. Pertanyaan apa dan bagaimana melakukan itu. Apa yang lebih dulu kita kerjakan. Akhirnya mereka memilih untuk menghilangkan pikiran tersebut. Dengan memilih menghabiskan waktu yang membuat mereka tidak harus berpikir keras. Mereka menyerah.
Ada yang mengatakan kalau semua ini terjadi lantaran begitu bodohnya orang-orang Indonesia. Maklum saja, negeri yang memiliki pesona yang tak akan ada habisnya menjadi incaran kaum penjajah pada masa silam. Hingga menimbulkan warna kekayaan dan kemiskinan dalam kehidupan. Karena di mana pun, kapan pun dan pada masa apapun selalu saja ada orang-orang miskin dan orang-orang kaya.
Tapi nyatanya dalam ilmu ekonomi ini semua jalan menuju kemakmuran. Karena kemakmuran menjadi tujuan sentral dalam kehidupan manusia secara ekonomi. (*)