in

Pasinaon: Katak Menelan Naga

leo

Oleh: Leo Sutrisno

Raja negeri Alengka, Rahwana, seakan mau menutup mata ketika melihat berbagai jenis binatang merayap menggelesah di tanah. Ia menjadi amat takut dan terkejut ketika melihat seekor katak berusahan menelan seekor naga berbisa.

“Rahwana, mengapa kau heran melihat aku bisa menelan naga?” tanya si katak.

“Biasanya, dan dimana pun justru nagallah yang menelan katak. Tak pernah ada katak menelan naga” jawab Rahwana terheran-heran.

“Rahwana, mengapa kau ukur kebiasaan itu dari alammu saja? Mengapa si lemah harus selalu kalah dari yang kuat? Hidup ini berisi banyak kebalikan-kebalikan, Rahwana, maka tidak mustahilah katak menelan naga”

“Namun, apa artinya seekor katak?” tanya Rahwana.

“Rahwana, katak itu pun juga ciptaan ilahi. Ia tidak berhak untuk diinjak-injak, untuk sekedar pengisi perut si naga pelahap. Ia adalah besar justru dalam kekecilannya. Tidakkah kau lihat sendiri hari ini?”

“Rahwana, apa yang harus kuperbuat terhadap naga ini?” tanya si katak.

“Kau menang, telanlah si naga itu!”.

“Oh, Rahwana, anakku, kaukatakan sendiri tentang kekalahanmu. Kau hanya melihat kehidupan ini dari kemenangan, siapa menang dan berkuasa, berhaklah melakukan apa saja. Kau ingin menjadi naga ketika kau berkuasa. Tetapi, kau ingin pula menjadi katak, bila si naga kalah.”

“Rahwana, Tak mungkin, Nak, tak mungkin kau ingin menjadi kedua-duanya. Ingatlah, Nak, hidup ini adalah ‘cakra menggilingan’, yang selalu berputar. Ketika kau sedang di bawah tak mungkin kau sekaligus berada di atas.” Lanjut si katak.

“Seharusnya kau justru berharap dan minta belas kasih kepada yang di atas, jika hidupmu sedang di bawah. Kalau kau ingin senantiasa bekuasa di atas, samalah artinya kau ingkari hidupmu yang sedang berada di bawah. Maka, Nak, itu artinya kau mengingkari hidupmu sendiri” Kata si katak.

Rahwana seakan tak percaya, setelah berkata demikian tiba-tiba si katak berubah menjadi Sang Hyang Girinata, raja para dewa. Dan, naga berubah menjadi Batara Narada. Buru-buru Rahwana melakukan sembah.
(Sumber: Sindhunata, 1999, Anak bajang menggiring angin)

Silahkan dibahas lebih dalam.
Pakem Tegal 17-4-2019

Written by teraju

Sutarmidji Inginkan Masjid Punya Usaha 1

H Sutarmidji, SH, M.Hum

leo 1

Pasinaon: Di Akhir Perang Rama dan Rahwana Memperebutkan Dewi Sinta