Oleh Puspita Nuriman
Apa rasa telur menggunakan rasa cabe utuh? Kemarin tanggal 21 April, tepatnya jam 13.00 wib setelah merapikan kamar aku merasa sangat lapar. Mau makan, namun siang itu aku belum masak.
Ya, aku harus masak dahulu. Sebelum masak aku membeli telur di lantai atas, di tempat kak Dayang. Aku membeli 2 butir telur. Dengan mengeluarkan uang Rp3000 rupiah aku telah mendapatkannya.
Sampai di kamar aku mempersiapkan peralatan masak. Aku mencari-cari pisau di rak piring. Aku perlu pisau untuk memotong cabe. Namun benda yang kucari, tidak ditemukan. Entah kemana terselip pisau itu. Rasanya aku telah menyimpan pisau itu di atas meja dapur.
Akhirnya, aku menyerah. Sudahlah!
Aku tidak memotong cabe yang akan aku campurkan ke telur yang akan kugoreng.
Setelah memecahkan dua butir telur ke dalam mangkok, lalu aku masukkan enam buah cabe utuh ke dalam mangkok berisi telur tadi. Aku kocok telur tersebut dan memberinya sedikit garam. Aku panaskan wajan di atas kompor, kemudian memberikan sedikit minyak goreng. Setelah wajan panas aku masukkan telur tadi.
Telur telah selesai digoreng. Perutku rasanya sudah lapar sekali. Aku ambil nasi dan kusimpan dalam piring. Kuletakkan telur yang aku goreng tadi tepat di atas nasi. Aroma telur menggugah selera, membuat aku semakin terasa lapar dan tidak sabar untuk menyantapnya.
Di atas meja sambil menengadahkan tangan untuk berdoa makan, aku makan telur tersebut dengan nasi. Saat nasi dan telur menyentuh lidah dan kukunyah, cabe memecah dan membuat mulutku terasa pedas sekali. Sungguh telur yang sangat fantastis. Akhirnya perutku kenyang dengan rasa pedas yang luar biasa.(Penulis: Mahasiswa BKI IAIN Pontianak)