Kondisi senget tidak hanya dalam hal “tablet doa”, namun juga suara. Kali ini di dalam memandu acara resmi di sebuah instansi dengan 200-300 undangan. Acara berjalan dengan lancar. Namun semua kepala tertuju ke satu arah, yakni sosok pembawa acara.
“Suaranya merdu. Kiranya pembawa acara kita ini perempuan. Namun ternyata laki-laki.” Undangan pun mengulum senyum.
Ketika ditanya, “Bagus Bang suaranya.” Dan yang bersangkutan pun bilang, “Sudah kodratnya begini Pak. Ini suara bukan dibuat-buat. Ini suara karunia Tuhan,” ujarnya tak kalah senyum pula. Senyumannya tulus. Tak ada kesan senget. Hiyaaa….