teraju.id, Pontianak – Posisi Indeks Wakaf Nasional (IWN) Kalbar terbaik keempat nasional. Demikian disampaikan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Pusat Prof Dr Kamaruddin Amin sebagaimana ditegaskan Wakil Ketua Dr KH Tatang Astarudin, M.Si dalam arahan pelantikan pengurus BWI Kalbar periode 2024-2027 dan pengurus BWI Kabupaten/Kota periode 2025-2028 di Pendopo Gubernur, Senin, 7/7/2025.
“Provinsi saya Jawa Barat di bawah Kalbar,” ungkap Tatang disambut tepuk tangan hangat para undangan.
IWN tak lain adalah indikator kinerja bagi pemerintah dalam hal keuangan inklusif. Untuk itu BWI Pusat mendorong Pemprov Kalbar beserta lembaga vertikal dapat saling berkolaborasi memproduktifkan aset-aset wakaf. Dalam pandangan Tatang, lintas departemen di era Presiden Prabowo sedang “on fire” (semangat, red), sebab mengejar pertumbuhan ekonomi, dimana potensi perwakafan nasional sangat besar.
Hal senada disampaikan oleh Gubernur Kalbar Drs H Ria Norsan, MH.
Menurutnya, Pemprov akan terus mendukung kinerja BWI Kalbar agar semakin profesional dalam mengemban tugas serta tanggungjawabnya dalam membina nadzir, serta memproduktifkan aset-aset wakaf. BWI sendiri merupakan lembaga independen negara yang berlandaskan UU Wakaf No 41 Tahun 2004.
Sementara itu Ketua BWI Kalimantan Barat Brigjen Pol Purn Andi Musa, SH, MH dalam sambutannya mengucapkan syukur serta terimakasih atas kedatangan tim BWI Pusat serta dukungan penuh Pemprov Kalbar serta ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Berkat dukungan semuanya acara pelantikan berlangsung aman, lancar dan sukses.
Mantan Irwasda Polda Kalbar yang juga Ketua LPTQ Kalbar ini mengatakan program prioritasnya ke depan adalah pembinaan nadzir agar semakin profesional dalam mengamankan, mengelola dan mengembangkan wakaf. Juga literasi wakaf ke seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali percepatan pensertifikatan tanah-tanah wakaf di seluruh Kalimantan Barat.
Untuk itu, setelah pelantikan akan dilanjutkan dengan pembinaan dari BWI Pusat serta rapat kerja daerah pertama BWI se-Kalbar. Tujuannya agar program bisa terintegrasi dengan hasil yang semakin baik bagi ummat. *